Ray Rangkuti: Golkar Tidak Jujur Ungkap Sejarahnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai kampanye Golkar yang mengungkit indahnya zaman Orde Baru rezim Presiden Soeharto adalah hal yang aneh.
Ray mengatakan hal tersebut terkait adanya pernyataan dari Golkar bahwa lebih baik kembali ke Orde Baru dengan meninggalkan hal-hal buruknya dan mengambil hal positifnya.
"Kembali ke Orde Baru dengan meninggalkan buruk-buruknya, itu pernyataan tidak bertanggung jawab. Yang baik itu dibangun diatas yang buruk-buruk. Aneh kalau Golkar tidak jujur sejarah itu," ujar Ray di d'Consulate Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Lebih lanjut, Ray menuturkan sebanyak 50 juta pemilih merupakan anak muda yang besar di zaman reformasi. Menurutnya jika harus kembali ke Orde Baru, maka generasi yang lahir di zaman reformasi akan dikontrol saat menggunakan media sosial seperti facebook dan twitter.
"Kalau disuruh kembali ke zamannya pak Harto seperti kampanye Golkar, kita hidup tidak pakai facebook, twitter, BBM. Karena pasti dikontrol Presiden. Isinya harus disensor," paparnya.
"Tidak terbayang anak muda sekarang, BBM, facebook, twitter disensor. Dulu, isu khotbah saja disensor. Khatib-khatib salat Jumat harus setor tema khotbah dulu sebelum dibacakan," imbuhnya.
March 19, 2014 at 03:47PM