Polisi Curigai Petugas Lapas Pekalongan Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi Curigai Petugas Lapas Pekalongan Terlibat Jaringan Narkoba
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
ilustrasi 

Laporan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pasca temuan ganja dan sabu-sabu milik salah seorang warga binaan, jajaran kepolisian Kota Pekalongan terus melakukan pengembangan kasus di Lapas Kelas IIA Pekalongan.

Dugaan adanya peradaran narkoba  di lembaga pembinaan ini semakin mencuat  setelah seorang petugas Lapas menemukan bungkusan kantong plastik besar berisikan ganja kering seberat 1,6 kg dan sabu-sabu seberat 5 gram yang tergeletak di halaman Lapas setempat.

Kasat Narkoba Polres Pekalongan Kota, AKP Junaedi, mengatakan, tim penyidik Satuan Narkoba bekerja sama dengan pihak Lapas terus melakukan pengembangan lebih lanjut, guna melacak dugaan keterlibatan oknum petugas  yang terlibat peredaran narkoba di dalam Lapas.

"Tersangka sudah kami periksa dan mintai keterangan. Akan kami tindaklanjuti untuk tersangka-tersangka lainnya yang ikut terlibat melakukan pengiriman barang tersebut," tandasnya

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua barang haram yang ditemukan di teras lapas tersebut adalah milik Dedi Hanura. 

"Jika dirupiahkan, 1,6 kg ganja sekitar Rp 4 juta dan 5 gram sabu seharga Rp 10 juta," tambahnya.

Dedi Hanura adalah narapidana kasus narkoba kiriman dari LP Cipinang yang telah menjalani masa hukuman 2 tahun dari vonis 12 tahun penjara.

Kepala Lapas, Suprapto, menyatakan dia mencurigai ada oknum yang membawa masuk barang haram itu ke dalam Lapas.

"Kami mencurigai pasti ada orang yang membawa masuk. Beberapa kali kami temukan barang dilempar dari luar pagar. Pernah kami dapatkan tersangkut kawat duri pagar, pernah juga yang jatuh masuk ke dalam. Setelah kami ketatkan pengamanan, masih bisa masuk berarti ada yang membawanya," terangnya.

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Rifki menuturkan, tersangka mengaku telah selama 4 bulan melakukan transaksi jual beli narkotika.

"Barang ini dipesan dari warga yang bernomisili di Jakarta. Namun yang mengirim ke Pekalongan saat ini masih kami dalami, siapa pelakunya," kata AKBP Rifki.



April 18, 2014 at 08:27PM

Leave a Reply