Ahok: Kalau Berniat Politik Jahat, Saya Akan Diam Saja
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau yang karib disapa Ahok mengaku pandangan politik dirinya dengan Partai Gerindra sudah sangat bertolak belakang. Sementara itu, lanjut Ahok jalan pemikirannya mengenai Rancangan Undang-Undang Pilkada di tidak dapat diperjuangkan internal partai.
“Gak bisa itu kan kolektif. Saya kan udah sampaikan udah beda jauh, sehingga saya keluar” ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Ahok mengatakan dirinya sudah yakin untuk keluar Partai Gerindra. Lanjut Ahok dirinya tidak memikirkan kekuasaan melainkan substansi demokrasi yang dijalankan
“Kalau saya berniat politik jahat, saya harusnya diem-diem dong sampai 2017. Sampai dicalonkan kembali. Kan masih bisa ke MK. Kalau ternyata masih pemilihan langsung kan lumayan, saya masih dicalonkan dari Gerindra. Tapi ini kan bukan soal kekuasaan. Ini bicara substansi demokrasi,” ujar Ahok.
Selain itu, Ahok mengatakan inti permasalahan selanjutnya bukan pada mahal tidaknya proses Demokrasi, melainkan sejauh mana kejujuran berada pada sistem pemerintahan yang menurut kebanyakan orang lebih adil. Sehingga menurut Ahok, alasan besarnya biaya bukan alasan yang masuk akal untuk merubah mekanisme pemilihan kepala daerah.
“Tidak bisa dikatakan misalnya langsung hemat 50 an triliun, hemat berapa triliun juga, gak bisa kalo ditilep-tilep. Itu pendapat saya. Demokrasi ya mahal," ujar Ahok.
September 11, 2014 at 03:26PM