Pengamat Ini Belum Pernah Dengar Jokowi Bicara Strategi Pertumbuhan Ekonomi

Pengamat Ini Belum Pernah Dengar Jokowi Bicara Strategi Pertumbuhan Ekonomi
Warta Kota/henry lopulalan
Presiden terpilih dan Gubenur DKI Jakarta Jokowi menunjau pembangunan RSUD Buhdi Asih di Jalan Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (10/9/2014) RSUD Budi Asih yang bangunannya diperluas menjadi 8 lantai itu penambahan fasiltas berupa penambahan saran evakuasi pasien, dapur pasien, penambahan kapasitas rawat jalan, rawat inap, kamar operasi serta HCU/NICU dari 351 tempat tidur menjadi 506 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan penguna Kartu Jakarta Sehat(KJS). (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang digadang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meningkat sampai 6,5 persen diharapkan mampu dipertahankan oleh pemerintahan selanjutnya.

Rektor Universitas Kwik Kian Gie, Anthony Budiawan, mengatakan untuk mempertahankannya tidak mudah bahkan diprediksi pertumbuhan sulit terjadi.

"Ekonomi Indonesia sedang sakit. Neraca perdagangan makin memburuk. Nilai tukar melemah Rp 11 ribu. Pertumbuhan ekonomi melambat pada 2014 jadi 5,2 persen," kata Anthony dalam acara Dialog Nasional Gerakan Masyarakat Penerus Bung Karno (GMP Bung Karno) yang mengangkat tema Arah kebijakan Ekonomi dan Politik Pemerintahan Jokowi-JK, di Hotel Acacia, Rabu (17/9/2014).

Dirinya mengaku belum pernah mendengar pernyataan presiden terpilih Joko Widodo soal strategi khusus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam pertemuan dengan Presiden SBY beberapa waktu lalu di Bali, hanya dimanfaatkan membicarakan polemik subsidi BBM.

"Jokowi-SBY hanya bahas subsidi, nggak bicara ekonomi gimana meningkatkan ke depan. Apakah kebijakan SBY masih dipakai oleh Jokowi. Padahal pembangunan ekonomi satu-satunya cara meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.

Lebih lanjut Anthony memberikan saran agar Jokowi bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yaitu membangun sektor industri lebih baik lagi. Namun, ia memberikan peringatan, pembangunan di sektor itu harus melalui kajian mendalam, jangan berdasarkan firasat.

"Bangun industri dan dagang adalah sentral dari pembangunan ekonomi. Apakah tol laut akan tingkatkan ekonomi secara signifikan? Semua hanya berdasarkan firasat," katanya.



September 17, 2014 at 06:01PM

Leave a Reply