Resahkan Masyarakat, Kemenag Didesak Tarik Buku Sejarah Islam untuk Madrasah Tsanawiyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buku sejarah kebudayaan Islam khusus untuk Madrasah Tsanawiyah produk kurikulum tahun 2013 diminta segera ditarik dari peredaran. Alasannya, buku itu berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Buku tersebut banyak menuai protes karena di dalam buku terbitan Kementerian Agama tahun 2014 itu terdapat kalimat 'berhala sekarang adalah kuburan para wali'.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar mengatakan, klarifikasi dan koreksi yang dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam lewat surat edaran belum menyelesaikan masalah, tapi justru menimbulkan masalah baru karena tidak merubah substansi.
"Kementerian Agama (Kemenag) harus menarik semua buku pelajaran SKI tersebut dari peredaran karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Marwan dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Kementerian Agama kata Marwan harus melakukan penelitian secara cermat sebelum menerbitkan serta mengedarkan buku pelajaran ke sekolah.
"Karena kontroversi serupa pernah muncul saat ada soal ujian yang melecehkan Gus Dur dan sumbernya juga dari sebuah buku sejarah," ujarnya.
Selain itu, penulis buku SKI tersebut harus memberikan klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat agar tidak menimbulkan fitnah dan saling curiga.
"Jangan sampai persolan ini menimbulkan keresahan masyarakat yang lebih luas," kata Ketua DPP PKB itu.
Dalam kesempatan itu, Marwan mengajak seluruh umat Islam yang tidak setuju dengan isi buku tersebut agar melakukan protes secara santun dan beradab, serta tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
"Mengimbau kepada seluruh stakeholder bangsa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terpancing oleh provokasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadinya," tutur Marwan.
September 17, 2014 at 06:21PM