Gerindra: Lebih Baik Berpuisi Daripada Mencaci Maki

Gerindra: Lebih Baik Berpuisi Daripada Mencaci Maki
NET
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon mengatakan bahwa puisi-puisi yang ia buat bukan untuk menyindir menyerang pihak-pihak tertentu. Fadli pertama kali melontarkan puisi berjudul 'Air Mata Buaya' lalu dilanjutkan dengan puisi 'Ikan Merah Kerempeng' lalu 'Sandiwara' dan 'Menuju Indonesia Raya'.

"Saya justru heran dengan pihak-pihak yang merasa tersindir dengan puisi yang saya buat. Dalam puisi kita berbicara tentang nilai, bukan orang. Kita bicara tentang karakter dan nilai yang ditinggalkan. Ini adalah politik yang lebih substansi. Jika ada pihak yang merasa tersindir atau diserang, masyarakat dapat menilai sendiri," kata Fadli, di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Fadli mengatakan bahwa ia tidak ambil pusing dengan anggapan bahwa puisi-puisi yang ia buat justru akan menyerang balik Gerindra. Pihaknya percaya diri dan sama sekali tidak khawatir dengan citra buruk.

"Kami merasa telah mencontohkan politik yang bermoral tinggi. Ini adalah bagian dari politik yang berbudaya," ucapnya.

Menurut Fadli, berpuisi jauh lebih baik daripada saling mencaci maki. Justru ini bisa menjadi kultur baru dalam politik, pihaknya juga mempersilakan jika pihak lain ingin membalas puisi atau pantun.

"Dengan saling berpuisi justru dapat menjadi pendidikan politik baru dengan pendekatan sastra," ujarnya.

Fadli juga mengajak kepada seluruh elemen Partai Gerindra untuk terus bersemangat dalam berjuang menjelang Pemilu Legislatif yang tinggal beberapa hari lagi. Menurutnya, target partainya untuk memenangkan Pemilu Legislatif dan mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri tidak akan berubah.

"Berbagai upaya pemenangan terus kami jalankan untuk hasil yang terbaik," ucapnya.



April 01, 2014 at 05:08PM

Leave a Reply