Ketimbang Cawapres Cak Imin dan Mahfud, Prabowo-Hatta Lebih Baik

Ketimbang Cawapres Cak Imin dan Mahfud, Prabowo-Hatta Lebih Baik
TRIBUNNEWS.COM
Foto Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada beberapa tokoh yang belakangan digadang-gadang tepat mendampingi calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto. Tiga nama itu Hatta Rajasa, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

Dari ketiganya, nama ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dinilai paling cocok jadi kandidat wakil presiden Prabowo Subianto.

"Dari semua kandidat cawapres pendamping Prabowo, nama Hatta lebih unggul sehingga sangat tepat jika disandingkan dengannya," kata Peneliti Politik The Habibie Center, Bawono Kumoro dalam pernyataannya, Kamis(17/4/2014).

Menurut Bawono, rekam jejak Hatta Rajasa sudah teruji, karena itu, Prabowo harus cermat memilih calon wakilnya untuk mengimbangi popularitas Jokowi. Prabowo katanya harus memilih cawapres yang memiliki kemampuan yang tidak dimiliki Prabowo.

"Kita tahu, Prabowo memiliki pengalaman panjang di bidang militer dan keamanan. Tetapi, dia minim di manajemen birokrasi pemerintahan karena dia tidak pernah duduk di pemerintahan. Tentu dia harus memilih tokoh yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang manajemen pemerintahan," kata Bawono.

Selain itu, lanjut Bawono cawapres pendamping Prabowo harus diambil dari tokoh parpol yang memiliki suara signifikan dalam pileg serta memiliki basis politik yang cukup kuat.

Dari sejumlah tokoh yang menjadi nominasi, nama Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa memenuhi syarat yang dibutuhkan Prabowo. Basis massa Hatta juga sangat konkrit yaitu berasal dari masa pendukung PAN.

Apalagi, pengalaman birokrasi Hatta juga dianggap sangat luar biasa. Hatta terpilih menjadi menteri sejak pemerintahan Megawati hingga SBY. Karena itu, Prabowo layak mempertimbangkan nama Hatta untuk menjadi cawapres. Kombinasi Prabowo-Hatta ini diyakini mampu menyaingi popularitas Jokowi dan cawapresnya.

"Pak Hatta menjadi partner yang sangat potensial bagi Prabowo. Karena itu,saya kira, baik Prabowo maupun Hatta jangan malu-malu lagi mendeclare sebagai pasangan capres-cawapres,"ujarnya.

Akan tetapi duet tersebut kata Bawono bukan tanpa kendala. Ada pekerjaan rumah Prabowo yakni mencari tambahan partai untuk memenuhi ketentuan pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 20%.

Jumlah gabungan Gerindra-PAN belum memenuhi 20%. Jumlah kedua partai ini jika digabung baru mencapai 19 persen. Sehingga belum memenuhi ketentuan UU 20 persen. Untuk itu, mungkin perlu mengajak mitra koalisi lainnya seperti Partai Demokrat.

“SBY tidak akan memberi begitu saja dukungan ke mitra koalisi barunya ini. Tentu ada konsensi politik jika SBY membawa gerbong Demokrat ke Prabowo,” ujarnya.

Duet Prabowo-Hatta adalah yang paling serasi, jangan sampai kata Bawono agenda memasang kedua tokoh politik itu putus di tengah jalan.

Sekarang yang harus dilakukan adalah menjalin mitra koalisi lain untuk memenuhi syarat. Lebih lanjut, dia menegaskan, pasangan Prabowo-Hatta ini memenuhi syarat yang dibutuhkan masyarakat. Prabowo dan Hatta Rajasa saling melengkapi. Keduanya kombinasi sipil-militer dan Jawa-luar Jawa.

"Prabowo-Hatta merupakan pasangan saling melengkapi yang bisa menjadi lawan tanding setara dengan pasangan Jokowi,"ujarnya.



April 17, 2014 at 09:19PM

Leave a Reply