Vaksin Polio Masih Jadi Andalan Penjualan Bio Farma

Vaksin Polio Masih Jadi Andalan Penjualan Bio Farma
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Kepala Bagian Pengemasan Bio Farma, Evi Silvia menyimpan Vaksin Pentabio DTP-HB-Hib Vaccine di lemari kaca di Gedung Pengemasan, Pengisian dan QC (Quality Control) PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan farmasi pelat merah PT Bio Farma (Persero) andalkan vaksin polio sebagai penopang terbesar penjualannya.

Perseroan harapkan kontribusi penjualan vaksin polio sebesar 60% dari total pendapatan tahun ini yang mencapai Rp 2 triliun.

Nilai ini setara Rp 1,2 triliun. Direktur Utama Bio Farma Iskandar mengklaim, penjualan vaksin polio perseroan juga laris di seluruh dunia.

"Vaksin polio kami sudah diekspor ke 127 negara dan mendominasi penjualan global," klaimnya.

Meski sudah memiliki produk andalan, bukan berarti perseroan tak mengembangkan produk vaksin baru. Dia bilang, tiap tahunnya perseroan anggarkan biaya Rp 100-Rp 200 miliar untuk riset.

Nah, kini riset tersebut membuahkan hasil dengan adanya produk baru vaksin Pentavalen atau gabungan vaksin dasar DPT-HB-HiB untuk bayi.

Vaksin Pentavelan ini masih menunggu untuk mendapatakan izin prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar bisa masuk ke pasar di negara-negara lain.

"Kami masih menunggu izin dari WHO dulu, mudah-mudahan pada Juli ini izinnya bisa keluar. Jadi, saat ini masih dipasarkan dulu di domestik. Vaksin baru ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pendapatan sebesar 20%," ucapnya.



April 15, 2014 at 07:08PM

Leave a Reply