Ini Penyebab Kawanan Monyet Serang Warga di Tangerang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, Febya Satyaningsih menegaskan bahwa kera ekor panjang tidak mungkin menyerang manusia tanpa sebab.
"Kemungkinan besar ada interaksi dua arah dengan objek yang diserang sebelum kera itu menyerang. Itu naluri bertahan hidup semua binatang," kata Febya, Selasa(2/9/2014).
Menurut Febya, monyet tersebut kemungkinan menyerang karena melihat sesuatu yang bisa mengancam dirinya. "Bentuknya bisa apa saja. Bisa tongkat, atau apapun yang dibawa korban-korbannya yang dianggap bisa membahayakan si monyet," kata Febya.
Alasan lain yang mungkin, kata Febya, adalah monyet yang menyerang itu adalah pejantan utama yang sedang mencari koloni betinanya yang hilang.
"Kalau di daerah perkampungan itu banyak yang menangkap monyet dan memeliharanya, bisa saja monyet yang ditangkap itu adalah salah satu koloninya yang hilang. Kera ekor panjang ini hidup berkoloni. Satu anggota koloninya hilang, pasti akan dicari, apalagi jika yabg hilang betina," katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga penghuni Desa Ancol Pasir dan Desa Taban, Jambe, Kabupaten Tangerang tengah resah. Wilayah mereka diinvasi kawanan monyet liar yang bermukim di sebuah hutan dekat dua kampung itu.
Staf Kantor Desa Ancol Pasir, Jumena, pada Senin (1/9/2014) menuturkan, monyet-monyet itu sudah meresahkan warga sejak tiga bulan silam.
"Sudah 10 orang melapor digigit monyet-monyet itu. Monyetnya keluar dari Hutan Taban," kata Jumana.
Para monyet biasanya beraksi pada siang hari. "Yang digigit itu ya warga yang sedang jalan kaki. Yang digigit bagian tangan, pangkal paha, bokong, dan banyak lagi," kata Jumana.
Berdasarkan laporan yang masuk, kata Jumana, lima warga Desa Ancol Pasir yang digigit erdiri dari dua anak kecil, masing-masing berusia 5 dan 8 tahun, dan tiga orang dewasa.(Banu Adikara)
September 02, 2014 at 12:11PM