8.300 Jamaah Haji Reguler Indonesia Daftar Ikut Tarwiyah

8.300 Jamaah Haji Reguler Indonesia Daftar Ikut Tarwiyah
Tribun Kaltim/Kholish Chered
Regu Jamaah Haji Kloter Padang saat berkoordinasi menjelang thawwaf di Masjidil Haram. (Kholish Chered) 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Kholish Chered dari Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH- Sebanyak 8.300 orang jamaah haji reguler Indonesia tahun ini mendaftarkan diri untuk melaksanakan sunnah tarwiyah. Sebagian dari jamaah tersebut saat ini sudah tiba di Mina.

"Tahun ini yang mendaftar tarwiyah 8.300 orang dari jamaah reguler, lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai 10.000 jamaah," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag, Zubaidi di Makkah, Rabu (1/10/2014).

Namun ia belum mendapatkan data peserta tarwiyah untuk jamaah haji khusus.

Zubaidi mengatakan, Kementerian Agama RI tidak memfasilitasi jamaah haji yang tarwiyah atau bermalam di Mina sebelum wukuf di Arafah. Karena ada persoalan transportasi yang cukup rumit.

"Kemenag tidak memogramkan tarwiyah bagi jamaah. Namun kalau jamaah mau melaksanakan tarwiyah, Kemenag tidak melarang. Tapi Kemenag tidak memberikan fasilitas dan itu menjadi tanggungjawab masing-masing," katanya.

Tarwiyah, dikatakan Zubaidi tidak diwajibkan. "Dari sisi teknis perjalanannya tidak mudah karena Tarwiyah di Mina dan jaraknya jauh dari Arafah sementara harinya berhimpitan dengan Wukuf," jelasnya.

Pada sisi lain, PPIH terus memantapkan persiapan menjelang masa puncak haji 1435 Hijriyah. PPIH juga meminta jamaah haji yang akan mengikuti kegiatan tarwiyah untuk mempersiapkan perbekalan.

Kegiatan tarwiyah merupakan napak tilas haji Rasulullaah SAW, dimana pelaksanaan haji diawali dengan bermalam di Mina mulai waktu dzuhur tanggal 8 Dzulhijjah sampai subuh hari tanggal 9 Dzulhijjah.

Setelah itu baru jamaah bergerak ke Arafah. Sedangkan jamaah Indonesia umumnya sudah bergerak ke Arafah tanggal 8 Dzulhijjah.

Ketua PPIH, Ahmad Jauhari, mengatakan pihaknya mewajibkan kepada jamaah yang ikut tarwiyah untuk membawa perbekalan. Pasalnya tanggal 8 Dzulhijjah belum ada layanan catering di Mina.

"Kami akan tetap memberikan pelayanan untuk aktivitas tarwiyah, meskipun dalam standar minimal. Karena tanggal 8 Dzulhijjah belum ada catering. Layanan kesehatan pun dalam jumlah terbatas. Karena itu, jamaah wajib membawa perbekalan, minimal untuk makan masing-masing," katanya.

Peserta tarwiyah tetap mendapatkan pelayanan dari pihak muassasah dan maktab. Tentunya setelah melalui koordinasi sebelum keberangkatan ke Mina. Pihak maktab telah menyediakan bus untuk keberangkatan.

Nantinya peserta tarwiyah akan membuat pernyataan berpisah sementara dengan jamaah reguler Indonesia. Mereka baru akan bersama-sama kembali di Arafah saat wukuf.

Kepada pihak muassasah dan maktab, PPIH akan meminta peserta tarwiyah digabungkan di satu tempat untuk sementara waktu.

"Saat tarwiyah tendanya menggabung saja. Nanti waktu mabit setelah melontar jamarat aqabah baru disesuaikan dengan kloter masing-masing," katanya.

Kepada peserta tarwiyah, Jauhari mengingatkan agar menjaga kesehatan, karena lebih awal berangkat dibanding jamaah reguler. (*)



October 02, 2014 at 02:45AM

Leave a Reply