Labor Institute: Hati-hati Capres Tunggangi Aksi Buruh !
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Labor Institute Indonesia atau Institut Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan mengamati ada mobilisasi besar–besaran terhadap aksi buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day,1 Mei 2014 hari ini.
Hal tersebut terbukti dengan kehadiran Calon Presiden Prabowo Subianto dalam aksi buruh yang diorganisir oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Gelora Bung Karno (GBK) sore tadi. "Prabowo menggunakan moment hari buruh ini untuk melakukan konsolidasi dan menggalang dukungan untuk pemenangan sebagai calon Presiden," tulis pengamat politik dari Labor Institute Andy William Sinaga dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com.
Labor Institute Indonesia memandang bahwa hal tersebut wajar saja, tetapi mengingatkan bahwa Serikat Buruh harus mewaspadai janji–janji politik yang disampaikan oleh Prabowo Subianto.
"Serikat Buruh diingatkan untuk tidak lupa pada sosok calon Presiden yang pernah terlibat dalam rezim Orde baru yang dulu memberangus kebebasan berserikat dan berkumpul, dan juga ditengarai terlibat dalam penculikan para aktivis termasuk aktivis buruh, seperti Marsinah, Rusli dan aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) lainnya," lanjut Andy William.
Labor Institute Indonesia juga mencatat bahwa selain Prabowo, ada juga Serikat Buruh yang mendukung capres lain, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang mendukung Joko Widodo. Selain itu ada Seriakt Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) yang juga mendukung Aburizal Bakrie.
Fenomena tersebut menghasilkan adanya perpecahan dalam Organisasi buruh terbesar di Indonesia, dan disinyalir bahwa dukungan tersebut adalah hanya untuk keuntungan para elit serikat buruh tersebut, bukan merupakan bentuk dukungan dari buruh kelas bawah alias tingkat pabrik.
"Dukungan terhadap para Capres tersebut diduga adanya deal – deal politik tertentu terhadap para pimpinan serikat buruh untuk menduduki posisi politik tertentu seperti Menteri Tenaga Kerja, Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau Kepala BNP2TKI," urai Andy William.
Labor Institute Indonesia mengingatkan agar elit serikat buruh untuk tidak terjebak dalam upaya dukung – mendukung dengan melupakan perjuangan yang fundamental serikat buruh dalam memperbaiki nasib dan kesejahteraan buruh, bukan nasib dan kesejahteraan para pimpinan serikat buruh atau serikat pekerja.
May 01, 2014 at 10:37PM