Sebuah kapal laut China menyisir area pencarian di Samudera Hindia Selaran dimana tim pencari melihat kemungkinan serpihan dari pesawat Malaysia Airline bernomor penerbangan MH370 Jum’at sore.

Lima pesawat pencari yang diterjunkan melihat sekumpulan objek yang memiliki warna bervariasi dan sejauh ini salah satu objek telah berhasil diidentifikasi sebagai peralatan memancing.

AMSA mengatakan objek itu tidak dapat dikonfirmasi sebagai bagian dari MH370 sampai objek itu berhasil mereka temukan dan diambil oleh kapal.

Lima kapal tambahan diharapkan tiba malam ini dilokasi pencarian. Sementara sejauh ini total pesawat yang dikerahkan dalam pencarian Sabtu (29/3) berjumlah 8 buah.

 Pesawat pencari pertama yang kembali ke Pangkalan Udara Militer Pearce di Perth dijadwalkan tiba pada pukul 5:00-6:00  malam (AWST).

Sementara itu dua pesawat Hercules Malaysia C-130 juga telah ikut bergabung dalam pencarian dan ini untuk pertama kalinya pesawat tempur Malaysia terlibat dalam pencarian MH370.

Kapal perang Australia HMAS Toowoomba telah meninggalkan Perth malam ini untuk bergabung dalam pencarian. Dan akan membawa helicopter Seahawk, namun tidak akan mencapai area pencarian untuk beberapa hari kedepan.

Hal ini dilakukan karena kapal Perisai Samudera (Ocean Shield), Kapal Angkatan Laut Australia yang telah dilengkapi dengan alat pemulihan kotak hitam buatan AS, diatur untuk berangkat ke area pencarian besok.

Kotak hitam pesawat mampu memantulkan sinyal dari jarak kedalaman hingga 4 kilometer di bawah laut, namun batere di  kotak  hitam itu hanya mampu memantulkan sinyal selama 30 hari dan akan habis pada tanggal 7 April mendatang.

Otoritas Australia  dilaporkan berkeras memimpin pencarian pesawat tersebut dan seluruh opersi pencarian dipusatkan di Perth.

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan semua negara yang terlibat dalam pencarian ini mengeluarkan  biaya yang ditanggung masing-masing, namun Australia tidak keberatan menawarkan bantuan apa saja yang dibutuhkan.

"Sementara tanggung jawab atas peristiwa ini terletak ditangan Malaysia,  namun Australia siap menawarkan bantuan sebesar-besarnya dan kami sebagai negara siap untuk itu,”kata Abbott.

Otoritas Malaysia menuai kecaman beberapa kali selama operasi pencarian  berlangsung, yang  terakhir ketika keluarga dari penumpang asal China menuntut pemerintahnya melakukan penyelidikan independen mengenai peristiwa hilangnya MH370.

Keluarga dari penumpang China telah mengirimkan surat kepada perwakilan Beijing di Kuala Lumpur, yang isinya mengecam penanganan yang dilakukan Malaysia dan mendesak pemerintahnya membentuk tim penyelidikan sendiri.

Kabar ini terungkap setelah pihak keluarga penumpang China membentuk komite yang telah menghubungi pengacara untuk membahas rencana mengajukan gugatan hukum terhadap Malaysia Airline.

Pasca bertemu dengan keluarga penumpang hari ini, Menteri Transportasi Malaysia mengatakan dia memahami perasaan mereka.

Hishammuddin juga membela upaya penyelidikan yang dilakukan negaranya, dengan mengatakan penyelidikan yang dilakukan Malaysia tidak berbeda dengan penyelidikan kecelakaan pesawat pada umumnya.

"Speerti telah saya tegaskan dalam jumpa pers sebelumnya, apapun yang dikatakan dan dilabelkan kepada kami, sejarah akan membuktikan kalau kami telah bersikap sangat bertanggung jawab,” kata Hishammuddin Jum’at kemarin.

"Kita  telah menindaklanjuti setiap bukti  yang kita terima dan kami memastikan tidak ada satu batupun yang terlewat ,” tegasnya.

Sementara itu cuaca buruk masih menjadi kendala utama pencarian MH370 yang lokasi pencariannya kini sudah  digeser lebih dekat dengan pesisir Australia