Butuh Rp 100 Triliun Sediakan Air Bersih Se-Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pada tahun 2015 ditargetkan 68,7 persen rakat Indonesia sudah memiliki akses terhadap air bersih, dan pada tahun 2019 ditargetkan 100 persen rakyat memiliki akses terhadap air bersih. Pemerintah menunjuk Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), untuk menyusun program tersebut.
Ketua Perpamsi, Rudie Kusmayadi, usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014), menyebutkan dalam pertemuan tersebut sempat dibahas soal kebutuhan regulasi dan investasi untuk mewujudkan akses air bersih bagi seluruh rakyat. Namun pembahasannya belum tuntas.
Kata dia, Wapres memberikan waktu satu bulan untuk Perpampsi melakukan pengkajian, agar tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia bisa mengakses air bersih.
"Kami diberikan waktu satu bulan untuk membuat program, kajian serta strateginya. Mudah-mudahan awal Januari dibahas lagi," katanya.
Direktur Eksekutif Perpamsi, Subekti dalam kesempatan yang sama mengatakan dari pembahasan awal ditargetkan akses air bersih itu terdiri dari 60 persen perpipaan, dan 40 persen sumber air mandiri seperti sumur, maupun pemanfaatan sumber mata air.
"Saat ini perpipaan kita masih 25 persen dari target, kedepannya kita akan mengejar sampai 60 persen," ujarnya.
Kata dia investasi air minum bukan lah investasi murah, setidaknya dibutuhkan sekitar Rp 100 triliun untuk merealisasikan program tersebut.
"Investasi air minum itu mahal, dan kita sudah tertinggal dari Vietnam dan Thailand," tandansya.
December 31, 2014 at 01:47AM