JK Ingatkan Melemahnya Rupiah Bukan lah Kiamat

JK Ingatkan Melemahnya Rupiah Bukan lah Kiamat
TRIBUNNEWS.COM/ HERUDIN
Seorang kasir di sebuah bank sedang menghitung rupiah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus memburuk menjelang pergantian tahun 2014 - 2015. Namun Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK, hal itu justru membuat para eksportir untuk besar, karena barang dagangan mereka dihitung dengan USD.

JK dalam sambutannya di acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014, di gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2014), mengatakan sebagian besar pasar di Indonesia sudah pasi mengeluhkan nilai tukar rupiah yang terus melemah, namun tidak bagi para pengusaha di sektor rill.

"Itu ada positif ada negatif. Kalau financial market pasti selalu mengeluh soal itu, tetapi sektor rill itu akan menerima dengan bagus, apalagi di luar Jawa, apalagi di daerah pertanian. Orang berpesta di Sumatera dan Sulawesi kalau harga rupiah menjadi Rp 13 ribu (per USD), atau Rp 15 ribu," katanya.

Ia mengingatkan bahwa dunia usaha bukan hanya di Jakarta atau bukan hanya para penggiat pasar derivatif. Dunia usaha juga termasuk para pengusaha, para petani, atau pengrajin di daerah-daerah yang barang dagangannya dikirim ke luar negri.

"Jangan mengira dunia ini hanya di sini, dunia ini ada juga di Medan, Ambon, di Papua, yang juga menikmati pemerataan itu," ujarnya.

"Jangan seakan-akan (merasa) dunia ini mau kiamat kalau rupiah melemah," tambahnya.

Terdongkraknya penghasilan para eksportir itu juga berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan kesejahteraan. Pencapaian-pencapaian positif itu pada ujungnya akan kembali dinikmati oleh para pengusaha, karena iklim investasi yang baik.

Ia mengakui melemahnya nilai tukar rupiah juga berdampak pada naiknya harga-harga bahan pangan karena sebagiannya masih diimpor dari luar negri. Pemerintah kata JK akan terus mengintervensi pasar, agar harga-harga kebutuhan itu masih terjangkau bagi masyarakat.

"Sehingga inflasi tidak mengena pada rakyat bawah. Itu tentu beberapa kebijakan yg kita akan ambil sehingga ekonomi kita akan lebih baik," tandasnya.



December 31, 2014 at 12:13AM

Leave a Reply