Pembuat Bata 4 Tahun Kumpulkan Uang Untuk Umrah, Sayang Tertipu
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Nursyam, calon jemaah umroh travel Garda Terobosan Cahaya (GTC) yang berkantor di Jalan Imam Munandar, Pekanbaru, mengumpulkan uang dari usahanya membuat batu bata di Jalan Badak, Tenayan Raya.
Empat tahun lamanya ia mengumpulkan uang untuk ongkos menunaikan ibadah umroh. Ia masih sempat-sempatnya menabung meski upahnya sebulan Rp 1,5 juta. "Saya kumpulkan uang itu lebih dari empat tahun demi bisa berangkat umroh. Ternyata setelah terkumpul uangnya, malah tidak jelas kapan berangkat," ujar Nursyam.
Ia mengaku sudah lama punya niat hendak ke Tanah Suci. Niat itu baru akan kesampaian setelah dirinya bertahun-tahun menabung. Tapi kini uang terancam raib dibawa kabur pengelola perusahaan travel yang sekarang entah dimana. "Saya berharap, jika memang batal berangkat, uang kami itu dikembalikan. Kami cari uang itu dengan hasil keringat sendiri selama bertahun-tahun.
Ketua Asita Riau Ibnu Mas’ud mengatakan, para calon jemaah umroh yang tertipu bukanlah orang kaya. "Korban ini rata-rata bukan orang mampu. Mereka mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk pergi beribadah ke Tanah Suci," ucapnya saat ditemui Tribun di Mapolda Riau, Kamis, mendampingi para korban melapor ke polisi.
Karena itulah, Ibnu Mas’ud berharap kepolisian serius mengusut kasus dugaan penipuan ini. “Asita berharap jajaran kepolisian bertidak profesional dalam menjalankan tugas melayani masyarakat, mengungkap kasus penipuan ini,” kata dia.
Sebelumnya, seorang korban penipuan umroh, Susiyah sempat mempertanyakan perkembangan kasusnya di Mapolresta Pekanbaru yang tidak kunjung tuntas. Menyikapi keluhan tersebut, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan masyarakat bisa langsung melakukan fungsi pengawasan dengan melaporkan secara resmi ke Irwasda Polda Riau.
"Bisa membuat surat sampaikan kepada Irwasda secara resmi. Nanti tentu keluhan itu ditanggapi," kata dia. (Tribun Pekanbaru Cetak)
March 14, 2015 at 05:52AM