Sperma Sapi Unggul dari Malang Diekspor ke Myanmar Sampai Afghanistan

Sperma Sapi Unggul dari Malang Diekspor ke Myanmar Sampai Afghanistan
SURYA.co.id/Benni Indo
Siti Mauludiah ketika memberi pemaparan kepada pegawai BBIB Singosari dan utusan negara sahabat di balai pertemuan BBIB, Singosari, Malang, Sabtu (28/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM.MALANG - Kementerian Luar Negeri memperkenalkan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari kepada utusan dari Timor Leste, Kamboja, dan Laos. Para utusan dari tiga negara tersebut sebelumnya mengikuti pelatihan di BBIB Singosari.

"Kami melakukan kerja sama dengan negara-negara berkembang. Kami diminta dan punya kemampuan berbagi pengalaman kepada negara-negara sahabat," kata Direktur Kerja Sama Teknik Siti Mauludiah, Sabtu (28/3/2015).

Belakangan Kemenlu aktif mengekspose balai-balai yang ada di Indonesia kepada negara-negara luar karena dinilai bisa mewujudkan swasembada. Indonesia dinilai memiliki pengalaman tinggi dalam menangani peternakan.

"Memang harus ada perlunya membangun industri peternakan, sehingga kita bisa swasembada. Pengalaman kita lebih maju," kata Siti membandingkan dengan Kamboja, Timor Leste dan Laos.

BBIB setiap tahunnya memasok kebutuhan sperma beku di dalam negeri maupun luar negeri.

Direktur BBIB Singosari Maidaswar menjelaskan produksi sprema yang dibekukan mencapai 4.4 juta dosis. Menurutnya, jumlah itu melebihi rata-rata kebutuhan per tahun yang hanya mencakup 3.8 juta dosis.

Untuk produksi per hari, cakupannya mencapai 15 hingga 20 ribu dosis. Dalam proses pengambilan benih sperma, BBIB memilih sapi jantan unggul. Sperma yang telah dibekukan itu mampu bertahan selama 20 tahun.

BBIB telah mengekspor sebanyak 3000 dosis ke Myanmar, Afghanistan dan Kamboja masing-masing 1000 dosis. Selain itu BBIB juga mengekspor 2600 dosis ke Malaysia.

Selain mengekspor sperma yang sudah beku ke sejumlah negara tersebut, BBIB tengah menjajaki pasar internasional melalui kedutaan-kedutaan yang berada di Indonesia.

"Stok sperma yang dibekukan bisa menjadi modal utama bagi Indonesia berswasembada sperma beku dan daging sapi. Adanya BBIB ini akan mempercepat perkembangan populasi ternak. Tidak hanya sapi, tapi juga kambing," kata Maidaswar.



March 29, 2015 at 06:43AM

Leave a Reply