Hantaman Gelombang di Hari Pertama Misi Pencarian AirAsia

Hantaman Gelombang di Hari Pertama Misi Pencarian AirAsia
Bangka Pos/Resha Juhari
Anggota Basarnas Bangka Belitung (Babel) meneropong ke arah perairan Belitung Timur di atas Rescue Boat 201 Basarnas, Senin (29/12/2014). Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dimulai dari pulau terdekat dari Manggar yaitu Pulau Nangka. BANGKA POS/RESHA JUHARI 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG TIMUR –  "Alhamdullilah  kita ada yang membantu dari udara,"

Itulah ucapan dari, Ahmad sang nahkoda kapal Basarnas yang melakukan penyisiran hilangnya pesawat Air Asia di selat karimata. Sambil memegang kemudi kapal KN 224 Ahmad diberitahu rekannya, apabila ada pesan radio yang menyebutkan pesawat Boeing dari makasar ikut dalam penyisiran.

"Pencarian ini akan dipermudah dengan bantuan pesawat TNI, yang sudah menerjunkan pesawatnya dari makasar, kalau tidak salah dari skuadron intai," ujar kepala mesin Made Oka menanggapi pesan radio tersebut kepada Ahmad.

Memang benar beberapa jam setelah pesan radio tersebut terdengar, Sebuah pesawat melintas di atas kapal Basarnas yang dibuat di Batam tersebut.

Mendengar adanya pesawat yang ikut memantau dari udara dalam misi pencarian di selat Karimata, memang cukup melegakan. Reporter Tribunnews sendiri yang ikut dalam misi pencarian sedikit was-was dengan hantaman gelombang yang terjadi sejak minggu malam hingga senin siang

Terjangan gelombang tersebut membuat kapal yang panjangnya 40 meter tersebut terombang-ambing. Saking goyangnya kapal, membuat sejumlah wartawan yang ikut dalam visi pencarian muntah-muntah.

Gelombang tersebut sedikit mereda pada senin siang. Redanya gelombang membuat semua kru Basarnas kembali bersiaga memantau setiap sudut perairan selat karimata.

Sambil melihat pandangan ke hamparan laut yang berada di depannya Ahmad juga sesekali melihat peta dan dan garis koordinat yang terpampang pada tujuh monitor yang berada di kemudi kapal.

Kepada Tribunnews, Ahmad menjelaskan posisi  dan arah tujuan kapal yang berwarna orange khas warna Basarnas tersebut

"Kita sekarang berada di sini, di selat Karimata, kita sekarang akan mengarah ke utara," ujarnya.

Ahmad mengatakan total ada empat titik yang akan disisir Basarnas di perairan antara pulau Kalimantan dan Belitung tersebut. Titik koordinat tersebut sesuai arahan dari kantor Basarnas pusat, agar tidak tumpang tindih dalam mecari pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura itu  dengan kapal lainnya.

Sejak berangkat, total  25 jam tim Basarnas berada di lautan pada hari pertama pencarian. Rombangam  yang melakukan misi pencarian di selat Karimata tersebut berangkat dari dermaga Kalijabat Tanjung Priok minggu (28/12/2014) pukul 15.30 WIB.   ada 20 orang awak Basarnas termasuk kru kapal ikut dalam misi pencarian yang rencanya dilakukan selama tujuh hari  tersebut.

Dengan tidak adanya hasil dalam pencarian hari pertama, Basarnas KN 224 Jakarta akan memperluas area pencarian.

"Lokasi pencarian akan lebih melebar kurang lebih sebesar 180 nautical mile (Nm) kali 30 NM, sekitar perairan Selat Karimata dan Tanjungpandan Belitung Timur," kata Ahmad.

Saat ini kapal Basarnas sedang bersandar di Dermaga Manggar untuk mengisi kebutuhan logistik yang dibutuhkan selama misi pencarian. Logistik yang dibutuhkan tersebut yakni air yang jumlahnya mencapai 10 ton.



December 30, 2014 at 05:27AM

Leave a Reply