Pengurus NU Terlibat Politik Praktis Diminta Nonaktif

Pengurus NU Terlibat Politik Praktis Diminta Nonaktif
Kompas.com
Acara silaturrahim dan turba, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, ke PCNU Jember, Kencong, dan Lumajang, di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Sabtu (31/5/2014). 

Tribunnews.com, Jember - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH M Hasan Mutawakkil Alallah, meminta kepada pengurus harian NU yang terlibat politik praktis untuk nonaktif dari jabatannya.

“Kalau dia pengurus harian, seperti wakil ketua dan menjadi tim sukses, maka harus nonaktif. Kecuali ketua rais syuriah dan ketua tanfidziyah, maka tidak boleh,” ujarnya, usai menghadiri acara silaturrahim dan turba, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, ke PCNU Jember, Kencong, dan Lumajang, di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Sabtu (31/5/2014).

Mutawakkil menegaskan, secara kelembagaan NU tidak akan berpihak kepada siapapun. “Secara organisasi NU tidak boleh terlibat politik praktis, NU akan berbicara langkah untuk kepentingan politik kebangsaan. Jadi untuk kepentingan bangsa, bukan untuk partisipan,” tegas dia.

Dia berharap, pada pemilu presiden mendatang akan melahirkan pemimpin yang peduli terhadap ummat, dan memiliki komitmen yang kuat untuk mensejahterakan masyarakat. “Untuk itu saya mengimbau kepada warga NU, untuk menyalurkan hak pilihnya pada pemilu presiden mendatang,” kata Mutawakkil.




June 01, 2014 at 07:17AM

Leave a Reply