Ayam Kampus Subang: Kalau Tamu Kucel Saya Patok Harga Mahal
Laporan Wartawan Wartakota, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Praktik dunia hitam (gadis penghibur) rumahan di Kabupaten Subang, Jawa Barat sebenarnya bukanlah hal tabu.
Gadis penghibur rumahan di pedesaan seolah menjadi pemantik rasa penasaran orang-orang kota untuk datang ke sana. Suasana pedesaan cupu sunyi, berbaur dengan rumah warga, dan dengan tarif yang relatif murah.
Bahkan, perempuan penghibur dengan leluasa akan mengajak tamunya ke rumahnya, meski ada anggota keluarganya; orangtua atau sanak saudaranya.
Selain gadis penghibur rumahan di desa-desa, hal sama ternyata juga tersebar di sejumlah tempat di Kabupaten Subang. Dari penelurusan Warta Kota di beberapa lokasi di pusat Kota Subang, dengan mudah didapatkan informasi soal layanan gadis penghibur ini.
Pilihannya banyak, dari siswi SMA, mahasiswi (ayam kampus), sampai perempuan penghibur senior. "Di sini semuanya ada. Semuanya tersedia dan bisa dipanggil kapan saja," ucap DL (35), warga Subang yang terkadang menjadi makelar gadis penghibur.(Baca Juga: Demi Uang, Keperawanan Ditukar dengan Sepeda Motor)
Benar saja, berbekal informasi dari DL, Warta Kota berhasil membuat janji dengan perempuan muda yang berdomisili di Kota Subang.
February 02, 2015 at 10:13AM