Setelah Garuda Meninggalkan Brisbane
Mulai 2 Februari 2015 Garuda Indonesia yang melayani penerbangan jalur Brisbane-Denpasar dibekukan. Ini adalah pembekuan kali kedua setelah yang pertama terjadi di tahun 2007, yang kemudian dibuka kembali di tahun 2013. Tulisan ini adalah pengalaman Radjali Amin, seorang warga Indonesia di Brisbane.
Ada apa dengan Garuda jalur ini? Saya dan keluarga berharap Garuda selalu hadir di Bribane karena, siapa lagi yang bisa bangga akan Garuda kalau tidak dimulai dari kita, namun jika Garuda tidak ada di Brisbane?
Bagi kami berlima, memang tidak ada pilihan selain naik Quantas ke Brisbane dari Jakarta, karena sebagai penerima beasiswa pendidikan dari Pemerintah Australia, sangatlah layak jika pemberi beasiswa menggunakan pesawat lokal Australia, Qantas untuk menerbangkan kami.
Jujur saja, ada keinginan kami untuk menggunakan Garuda. Sayangnya lagi, pada saat itu, yaitu awal Juni 2012, penerbangan langsung Garuda dari Indonesia ke Brisbane memang tidak ada. Jadi memang kami benar-benar tidak punya pilihan untuk naik Garuda. Andai saja ada penerbangan Garuda dari Jakarta ke Brisbane.
Lain halnya dengan istri dan ketiga anak saya yang menyusul sebulan kemudian. Mereka naik Garuda dari Lombok ke Denpasar dan dari Depasar terbang ke Sydney-Australia.
Dari Sydney baru mereka naik maskapai penerbangan lokal Australia ke Brisbane. Dari Denpasar sebenarnya banyak penerbangan langsung ke Brisbane yang relatif lebih murah daripada Garuda, tetapi bagi keluarga saya, Garuda tetap menjadi pilihan pertama walaupun rutenya harus lewat Jakarta dahulu. Andai saja ada penerbangan Garuda dari Denpasar ke Brisbane.
Rupanya, penerbangan langsung dari Indonesia ke Brisbane pernah ada, tapi kemudian dihentikan di sekitar tahun 2007 karena alasan yang saya tidak ketahui. Rupanya, harapan untuk melihat Garuda hadir kembali di Brisbane dan melayani penerbangan langsung ke Indonesia mulai kelihatan titik terangnya.
February 02, 2015 at 09:00AM