Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei terbaru Indobarometer menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang bersaing ketat dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Jokowi-JK mendapatkan suara 46,0 persen, sedangkan Prabowo-Hatta sebanyak 42,6 persen.

Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari melihat adanya pergeseran suara yang signifikan. Dimana suara Prabowo-Hatta naik sekitar 6 persen dan suara Jokowi-JK turun sekitar 6 persen. Hal itu dibandingkan dengan hasil survei 28 Mei-4 Juni 2014 sebelum kampanye dengan 16-22 Juni 2014 pada masa kampanye.

"Selisih suara kedua pasangan terpangkas sekitar 10 persen dari sebelumnya 10,5 persen menjadi 3,4 persen," kata Qodari dalam diskusi 'The Final Round: Siapakah Pemenang Pilpres 9 Juli 2014' di Hotel Harris, Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Qodari mengatakan hasil itu diibaratkan lampu kuning. Sebelum masa kampanye, lampu kuning ditunjukkan kepada pasangan Prabowo-Hatta.

"Dalam survei masa kampanye ini, lampu kuning dialamat pada kubu Jokowi-JK," tuturnya.
Qodari mengatakan pasangan Jokowi-JK harus bekerja keras menahan penurunan dan terus mempertahankan keunggulan. Dengan hasil tersebut, Qodari juga mengaku sulit memprediksi pasangan yang menang dalam pilpres 9 Juli 2014.

"Akhirnya, berpulang pada rakyat Indonesia jugalah yang akan menentukan siapa pemimpin republik yang mereka anggap tepat untuk lima tahun kedepan," ujarnya.


Diketahui, waktu pengumpulan data pada tanggal 16-22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang dengan margin off error sebesar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden dipilih multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili populasi publik dewasa Indonesia. Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuisioner.