Tembok Tebal di Gawang La Sele

Tembok Tebal di Gawang La Sele
AFP PHOTO / BEN STANSALL
TAHAN BOLA - Dalam foto yang diambil 24 Juni ini, Kiper Kosta Rika, Keylor Navas tampak melenting menahan bola tendangan Gelandang Inggris, Adam Lallan di Stadion Mineirao. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deny Budiman

TRIBUNNEWS.COM - SUKSES Kosta Rika melenggang ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 tak lepas dari ketangguhan kiper mereka, Keylor Navas. Dan itu sebenarnya tak mengagetkan. Pasalnya, di La Liga, kiper Levante berusia 28 tahun ini terpilih sebagai kiper terbaik musim lalu.
Performa Navas di fase penyisihan memang menggiurkan. Dari tiga laga melawan tim sehebat Uruguay, Italia, dan Inggris, kiper dengan tinggi 184 cm ini hanya sekali kebobolan.

Dan satu-satunya gol yang bersarang di gawang Kosta Rika itu pun hanya lewat titik putih dari eksekusi striker Uruguay Edinson Cavani, saat Kosta Rika menang 3-1.

Selebihnya, Navas mampu menahan teror dari striker kelas dunia dari Italia seperti Mario Balotelli, atau dari bomber Inggris sekelas Wayne Rooney atau Daniel Sturridge.

Tercatat, kiper yang sudah mengatongi 56 caps ini melakukan tujuh kali penyelamatan krusial saat digempur tiga negara yang pernah jadi juara dunia tersebut. Jika bukan Navas yang berada di bawah mistar gawang, mungkin nasib Kosta Rika bisa berbeda.

Di situs FIFA mereka menyebut nilai penyelamatan yang dilakukan Navas mencapai 87,5%, yang merupakan angka tertinggi dari para kiper lainnya. Tak heran karenanya, Castrol Index berani memberikan nilai tinggi 8,43 untuknya.

Toh, mantan kiper Albacete ini menegaskan apa yang mereka capai barulah babak permulaan. "Kami terus bermimpi, kami berada dalam momen yang sangat spesial. Kami senang bisa lolos sebagai pemuncak grup. Hanya waktu yang akan menentukan seberapa jauh kami bisa melangkah. Kami harus tetap rendah hati dan tetap berkonsentrasi di babak 16 besar," ujar Navas.

"Kami ingin mencapai perempat-final meski kami akui akan sulit. Kami sudah menyamai prestasi Kosta Rika pada Piala Dunia 1990, namun kami tak ingin berhenti sampai di sini saja. Kami akan terus bekerja keras dan kita lihat hasilnya," ujarnya bertekad.

Berkat aksi menawannya, nama Navas kini jadi kian melambung. Bahkan ia disebut-sebut sebagai kiper incaran nomor satu di bursa transfer musim ini.

Salah satu klub yang paling bernafsu memburunya adalah jawara La Liga, Atletico Madrid.
Atletico memang sedang butuh cepat seorang kiper. Setelah berakhirnya masa peminjaman Thibaut Coutois yang kembali ke Chelsea, menyusul dijualnya kiper kedua Atletico, Sergio Asenjo ke Villarreal, membuat posisi di bawah mistar menjadi prioritas buat Atletico.

Dan Navas menyebut jika benar tawaran itu memang akan datang, pastinya akan menjadi hal yang sensasional. "Itu akan menjadi sensasi tersendiri jika benar saya pindah ke Atletico," kata Navas.

Namun jika Atletico memang jatuh hati dengan Navas, Atletico harus merogoh kocek dalam-dalam sebab Levante belum sedikitpun berencana menjual Navas, meski kontraknya tersisa hanya satu tahun lagi. "Atleti? Saya sangat suka dengan tim itu. Namun itu bukan keputusan tentang saya saja," katanya.

Klub lain yang juga dihubungkan dengannya adalah Arsenal. Seperti dikutip dari Sportsmole, manajer Arsene Wenger bahkan memantau langsung aksi Navas saat Kosta Rika bertemu Inggris di laga terakhir Grup D, Selasa (24/6/2014)

Wenger kebetulan memang sedang di Brasil. Dia bertugas sebagai pengamat. Wenger membidik Navas karena butuh kiper baru menggantikan Lukasz Fabianski yang memilih pergi.

Navas sendiri kemudian menegaskan, saat ini fokusnya hanya pada negaranya, dan bukan tentang nasibnya musim depan. "Ingat, saya masih punya kontrak satu tahun lagi dengan Levante, dan saat ini saya merasa sangat nyaman," katanya.

Sekali lagi, sebuah kehormatan mendengar Atletico menginginkan saya. Mereka klub terbaik di Spanyol sekarang. Tapi, seperti sudah saya bilang, saya sekarang pemain Levante, dan konsentrasi saya sekarang hanyalah Kosta Rika," katanya menegaskan.



June 29, 2014 at 12:03PM

Leave a Reply