Jokowi Sewa Pesawat untuk Safari Politik

Jokowi Sewa Pesawat untuk Safari Politik
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Calon Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, saat menghadiri Musyawarah Kelurahan Jakarta Timur di GOR Matraman, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014). Hari itu, merupakan hari terakhir Jokowi menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI sebelum cuti hingga pilpres Juli mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak punya pesawat pribadi, bukan berarti capres Joko Widodo (Jokowi) tak bisa bersafari politik ke penjuru Nusantara dalam waktu yang cepat. Jokowi pun tak kehilangan cara.

Menyewa pesawat pun menjadi pilihannya. Jelang Pilpres ini, Jokowi sudah beberapa kali menyarter pesawat. Antara lain Batik Air dan Susi Air. 

Teranyar, Kamis (29/5) lalu yang merupakan hari libur nasional Kenaikan Isa Al Masih, Jokowi manfaatkan waktu bersafari politik ketiga propinsi sekaligus. Yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan kemudian pulang lagi ke Jakarta.

Pesawat yang dicarter Jokowi adalah Fokker F-100 milik PT Transwisata Prima Aviation yang berkantor di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Meski pesawat sewaan, dari luar tak nampak ada kemewahan dari pesawat berbalut cat putih dengan garis berwarna biru di tengah badan pesawat. Pintu keluar dan pintu masuk menjadi satu, yaitu di bagian depan.

Untuk masuk  ke kabin pun wajib antre lantaran pintu masuk hanya muat satu orang.  Meski demikian, ketika kaki menjejakkan ke kabin, suasana lapang dan lega langsung bisa dirasakan.

Pesawat yang dirancang dengan kapasitas 52 penumpang itu telah dimodifikasi menjadi berkapasitas 42 orang sehingga ruang menjadi lebih lapang. Belum lagi ada ruang yang disusun dengan kursi menyamping.

Terdapat tiga ruang yang masing-masing ruang dapat dibatasi dengan horden berwarna cokelat kemerahan. Ruang pertama adalah ruang eksekutif  yang berisi 6 kursi yang disusun persis seperti ruang tamu.

Ke-16 kursi itu dibagi menjadi empat yang disusun saling berhadapan. Dua di sebelah kanan, dua di sebelah kiri yang masing-masing bagian terdapat meja. Khusus untuk kelas eksekutif tersebut, kursinya dilapisi busa dan kulit yang lembut.

Di meja selalu dihiasi vas  bunga dan beberapa camilan buat penumpang spesial yang duduk di seat tersebut.

Kelas kedua yakni bisnis. Di ruang kedua tersebut berisi kursi yang memanjang seperti sofa yang diletakkan di bagian kanan dan kiri badan pesawat. Jika ditotal, kursi panjang itu mampu diisi delapan penumpang.

Namun di ruang kedua yang mirip kelas bisnis tersebut tidak ada meja seperti kelas eksekutif. Hasilnya, ruangan di kelas bisnis itu menjadi super lega.

Ruang ketiga adalah ruang ekonomi. Terdapat kursi penumpang sebanyak 20 yang terbagi dua. 10 kursi di sebelah kiri, 10 kursi lainnya di sebelah kanan..

Deretan empat kursi paling depan di dua sisi badan pesawat ini menyerupai susunan seperti di ruang eksekutif yaitu saling berhadapan. Bedanya, tidak ada meja di tengahnya.

Kemudian, delapan kursi di belakang deretan kursi pertama, di masing-masing sisi disusun seperti kursi penumpang di pesawat komersial. Kemudian empat kursi di belakangnya diperuntukkan bagi teknisi pesawat.

Warna yang dominan di dalam pesawat Fokker F-100 ini yaitu cokelat muda dan cokelat kemerahan. Awak kabin diisi oleh pilot, tiga pramugari berseragam serba hitam dan dua teknisi yang duduk di deretan paling belakang.

Saat berada di pesawat, Jokowi langsung duduk ruang eksekutif,  tepatnya kursi yang berada di sisi kanan.  Di ruang tersebut, Jokowi ditemani timnya yang berasal dari JKW4P dan para  pengawal pribadinya yang berjumlah sekitar delapan orang.

Sepanjang perjalanan, Jokowi lebih senang berbincang dengan timnya dan membaca beberapa surat kabar dari media nasional.

Walhasil, dengan pesawat Fokker-100 ini, Jokowi berhasil menemui korban lumpur Lapindo dan menemui masyarakat Bali di Lapangan Renon, Denpasar untuk acara pendeklarasian dukungan terhadap dirinya.

Dari situs resmi PT Transwisata Prima Aviation, pesawat Fokker F-100 ini modelnya F28 MK-100  dengan nomor lambung PK-TWN serial 11335 buatan tahun 1991. Pesawat ini juga disewa Ketua Umum Aburizal Bakrie saat kampanye Pemilu Legislatif lalu.

Jokowi baru kali pertama menyewa pesawat Fokker F-100 ini. Sayang, tim Jokowi enggan berbagi informasi perihal harga sewa pesawat F-100 tersebut.

Awal Mei 2014 lalu, Jokowi yang melakukan safari politik ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta  menggunakan pesawat Boeing 737-900 yang disewa dari Batik Air.

Rombongan Jokowi juga pernah menyewa pesawat perintis milik Susi Air. Jokowi juga menyewa. Tak jarang Gubernur DKI Jakarta ini menumpang pesawat Garuda dengan kelas ekonomi.

Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey pernah mengungkapkan bahwa tarif sewa pesawat Batik Air dan Susi Air itu 5.000-7.500 dolar AS atau sekitar Rp 55 juta-87 juta per jam.





June 02, 2014 at 09:48AM

Leave a Reply