Pengembang Australia Ciptakan Game Anti Bullying, SumoBoy
Pengembang permainan online dari Australia bekerja sama dengan pegiat anti bullying dalam menciptakan permainan yang memberikan pesan penting.
Video game petualangan SumoBoy, yang diinspirasi dari kisah rakyat Jepang, bercerita tentang seseorang yang beranjak remaja bernama Oji yang membangun keberaniannya untuk menolong ibunya.
Namun beda dengan game komputer lainnya yang marak menggunakan kekerasan untuk mengalahkan musuh, dalam permainan SumoBoy, pemain akan menang dengan menggunakan cinta.
"Kekerasan bukan satu-satunya cara," ujar Rob Salha, produser dari tim pembuat SumoBoy.
"Kenapa kita tidak menggunakan video game untuk mengatasi isu sosial yang sensitif dan mencari jalan untuk mendidik dan mengomunikasikan pesan positif kepada para penyuka game diluar sana." tambahnya.
Permainan ini juga didukung organisasi anti bullying di negara bagian Tasmania, Angels Goal.
"Kita harus merasakan apa yang dirasakan anak-anak saat ini," ujar Reuben Cunningham, pendiri Angels Goal.
Cunningham mengatakan bahwa dia percaya apa dialami oleh SumoBoy bisa mengubah persepsi para remaja korban bullying yang mengatakan bahwa tidak ada lagi harapan.
Permainan ini juga didukung oleh seniman dari Kanada yang juga aktivis anti bullying Shane Koyczan.
SumoBoy masih dalam tahap pengembangan dan melibatkan tim pengembang dari Amerika, Inggris, Rusia dan Australia.
Para pengembang berharap mereka dapat menemukan keseimbangan antara pesan pendidikan dan hiburan. Mereka kuatir bahwa penekanan pada salah satu hal akan merusak tujuan proyek tersebut.
"Kita tidak ingin membuat game yang hanya digunakan sebagai pelayanan publik saja. Semua ini adalah upaya untuk menciptakan permainan yang menyenangkan, tapi juga memiliki pesan." Salha berkata.
Para mengembang masih mencari dana untuk proyek ini dan berharap dapat mengumpulkan $100,000 (sekitar Rp 1 miliar).
June 02, 2014 at 10:00AM