Teror Rampok Berpistol Istri Dibuntuti Dari Tempat Belanja hingga ke Rumah

Teror Rampok Berpistol Istri Dibuntuti Dari Tempat Belanja hingga ke Rumah
NET
Ilustrasi pistol diacungkan

TRIBUNNEWS.COM. MEDAN, - Kawanan perampok bersenjata api meneror wargaMedan. Belum lagi kasus perampokan bersenjata api di Komplek Cemara Asri terungkap, Adi Darwan (32) warga Jl Sekip Dalam, Sei Putih Timur I, Medan Petisah menjadi korban berikutnya, Minggu (1/6/2014).

 Enam kawanan rampok menggunakan pistol diduga jenis Revolver menyatroni rumahnya, saat sang istri baru pulang belanja.

 Menurut informasi dari warga sekitar, perampokan ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Kala itu, istri korban baru saja pulang berbelanja di pasar dengan menumpangi becak motor (betor). Diduga sudah diintai sebelumnya, enam kawanan rampok itu kemudian membuntuti istri korban hingga ke rumahnya.

 Saat ditemui Tribun, dengan kondisi tangan masih tampak bekas ikatan, Adi yang hari itu mengenakan kaos oranye keluar dari dalam rumahnya. Korban enggan berbicara. Ia begitu panik dan berulangkali mondar-mandir di depan rumahnya. Istri korban pun tampak tak berani keluar rumah setelah kejadian. 

 Pantauan Tribun, petugas Polsekta Medan Baru didampingi Unit Jahtanras Polresta Medan turun ke lokasi kejadian. Bahkan, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polresta Medan, AKP Yudi Friyanto, Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu dan Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, Iptu Alexander Piliang turun ke lapangan melakukan pemeriksaan.

 Petugas tampak mengambil gambar rumah korban. Selain itu, petugas juga menginterogasi sejumlah saksi yang melihat langsung aksi perampokan ini. Tak lama berada di dalam rumah bercat putih, berpintu berwarna biru tersebut, petugas kemudian membawa korban beserta saksi ke Polsek Medan Baru untuk menjalani pemeriksaan.

 Di sela-sela pemeriksaan, korban yang diwawancarai Tribun mengaku saat kejadian tengah berada di dalam rumahnya. "Saya tadi pagi lagi di rumah. Istri kebetulan baru pulang belanja," ujar bapak beranak dua ini.

 Diduga telah dibuntuti, kawanan rampok yang menumpangi mobil Avanza hitam ini kemudian merangsek masuk ke dalam rumah korban.

 "Sewaktu istri saya turun (dari betor),limaorang langsung masuk ke dalam rumah. Saya lalu diikat dengan tali," kata Adi. Takut nyawanya melayang, korban kemudian pasrah dan menyerahkan seluruh harta bendanya digasak kawanan rampok."Setelah masuk, mereka ambil perhiasan saya. Mereka juga sempat pukul perut saya beberapa kali," kata korban dengan raut wajah masih tampak pucat pasi.

 Namun, saat para pelaku tengah beraksi, saksi mata yang belakangan diketahui bernama Johan (33) yang rumahnya berjarak hanya beberapa meter keluar, dan memergoki para pelaku. Informasi diperoleh Tribun di kepolisian menyebutkan, saat keluar dari rumahnya, Johan sempat menegur seorang pelaku yang tengah duduk di bangku kemudi Avanza hitam. 

 Si sopir sempat berdalih tengah mengunjungi keluarganya yang kemalangan. Tak percaya dengan ucapan pelaku, Johan kemudian mencoba masuk ke dalam rumah korban. Namun, sopir mobil langsung membunyikan klakson beberapa kali. Mendengar bunyi klakson,limapelaku yang berada di dalam rumah korban kemudian keluar dan berlari masuk ke dalam mobil.

 "Saya melihat dari CCTV, karena curiga, saya keluar dari rumah. Setelah saya tanya, sopirnya nyalakan klakson. Lalu keluarlimaorang dari dalam rumah dan langsung kabur," ujar Johan yang mengenakan kaos berwarna hitam. Johan berupaya mencegat mobil Avanza yang ciri-cirinya diduga sangat mirip dengan para pelaku perampokan di perumahan Cemara Asri.

 Ia mengambil sebuah batu dan melemparkan kaca depan mobil pelaku hingga remuk. "Setelah saya lempar (batu), mereka kemudian letuskan senjatanya ke tanah. Lalu mereka kabur," ungkap Johan seraya menjelaskan bahwa letusan senjata api terdengar sebanyak dua kali. Johan lalu masuk dan menolong rekannya tersebut.

 Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas dikabarkan menemukan dua selongsong peluru. Satu di antaranya tampak terbelah dua karena sempat meletus mengenai aspal. Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu ketika ditemui Tribun mengaku belum bisa memastikan ciri-ciri pelakunya.

 "Kita belum tahu (ciri-ciri pelakunya). Kalau tahu, sudah kita tangkaplah," ujar Nasrun. 

 Apakah pelaku perampokan ini sama dengan pelaku perampokan di Cemara Asri, mengingat jumlah dan kendaraan yang hampir sama?

 Nasrun mengaku belum bisa memastikannya. "Belum bisa kita pastikan (pelakunya). Karena masih kita selidiki." 

 Ia menjelaskan, sebelum kejadian istri korban baru saja pulang dari pasar. Saat itulah kawanan rampok masuk dan menggasak harta benda korbannya. "Setelah pulang dari pasar, ada segerombolan orang. Pemilik rumah langsung dibawa ke dalam, dan diikat," ujarnya. 

 Disinggung mengenai jenis senjata api yang digunakan pelaku, Nasrun kembali mengaku belum bisa memastikannya. "Nanti ada tim khusus yang memeriksa itu (proyektil). Yang jelas, secara otomatis kasus menonjol tetap dibekap Polresta Medan."

 Minggu sore, Tribun kembali menyambangi lokasi kejadian. Sayangnya, si pemilik rumah enggan berkomentar. Korban memilih berdiam diri di rumahnya lantaran mengaku masih syok. "Nanti ya bang. Jangan tanya-tanya dulu," ujarnya. Sejumlah warga mengaku beberapa minggu sebelum kejadian memang ada Avanza mencurigakan masuk ke dalam komplek permukiman tersebut.

 "Kemarin memang ada bang mobil Avanza mondar-mandir di sini. Tapi kami enggak tahu mereka siapa. Di dalam mobil itu, juga ada beberapa orang laki-laki pakai topi," ungkap warga di lokasi kejadian. Pascakejadian sejumlah warga berkumpul di depan rumah korban. Beberapa di antaranya turut melihat bekas letusan senjata api yang berada tak jauh dari rumah korban.(Cr5)



June 02, 2014 at 07:51AM

Leave a Reply