TRIBUNNEWS.COM - Meski menjadi favorit di laga baba 16 besar, Kosta Rika tetap mewaspadai ancaman lawannya Yunani. Tim negeri Para Dewa itu dikenal sebagai timnya yang mampu melakukan serangan balik dengan sangat cepat.

Sebelum turnamen dimulai, Kosta Rika dan Yunani bukan lah tim yang diprediksi bakal mencapai babak sistem gugur. Maklum, Kosta Rika berada di Grup D yang dihuni Inggris, Italia, dan Uruguay. Tidak aneh jika grup ini disebut grup maut.

Sementara Yunani berada di Grup C bersama Kolombia, Pantai Gading, dan Jepang. Yunani  membutuhkan penalti Georgios Samaras di injury time saat melawan Pantai Gading untuk memastikan langkah ke-16 besar.

Asisten Pelatih Kosta Rika Luis Marin menegaskan, timnya harus berhati-hati untuk mengantisipasi serang  balik Yunani. Tim yang diasuh Fernando Santos itu bisanya membiarkan lawan bermain menyerang dan kemudian melakukan serangan balik dengan cepat.

"Sangat penting bagi kami untuk memncetak gol secepat mungkin. Yunani salah satu tim yang dikenal dengan  pertahanan yang sulit ditembus. Jika nanti mampu membuat gol di menit awal, hal itu akan membuat kami bisa  mengontrol pertandingan," kata Marin.

"Yunani memang kalah 0-3 dari Kolombia di penyisihan, tapi itu akibat dari kesalahan-kesalahan kecil pemain  belakang mereka. Secara teknis Yunani tim yang sangat kuat dan kami tahu persis tidak mudah untuk memetik  kemenangan atas mereka," imbuhnya.

Marin juga mengungkapkan timnya siap bermain 120 menit, dan bahkan sudah menyiapkan diri jika terjadi adu  penalti. Kemarin sejumlah pemain ditunjuk sebagai algojo dan telah berlatih melakukan tembakan penalti.

"Penalti bisa menjadi faktor penentu kemenangan. Penalti adalah bagian dari permainan meski pun kami  berharap hal itu tidak terjadi. Tapi kami sudah menyiapkan diri dengan berlatih tembakan penalti," kata  Maris.

Baca Koran Super Ball, Minggu (26/6/2014)