*Kenaikan Harga 20 Persen Hanya Jenis Tertentu

TRIBUNNEWS.COM. CIANJUR,- Warga DKI Jakarta dan sekitarnya tak perlu khawatir dengan harga sayur mayur pada Ramadan nanti. Sebab pasokan sayur dari Sub terminal agribisnis (STA) Pasar Lelang Cigombong dipastikan melimpah hingga Lebaran nanti.

Kordinator Pasar Lelang Cigombong, Fatah Hidayat (58), memprediksi, kenaikan harga sayur tidak akan separah Ramadan di tahun lalu yang kenaikannya harganya mencapai 20 persen. 

Kalau pun ada kenaikan harga mencapai 20 persen itu hanya untuk jenis sayur tertentu. Misalnya, kacang merah, kentang, buncis, cabai keriting merah, dan cabai keriting merah besar.

"Dulu semua jenis sayur harganya naik sampai 20 persen pada Ramadan tahun lalu karena sedang musim kemarau panjang. Kalau tahun ini tidak 100 persen musim kemarau. Bahkan di Cianjur juga masih hujan, jadinya pasokan melimpah," ujar Fatah ketika ditemui Tribun di Sub terminal agribisnis (STA) Pasar Lelang Cigombong, Jalan Raya Cianjur-Bogor, Senin (2/6).

Meski begitu, diakui Fatah, hampir semua jenis sayur mayur mulai mengalami kenaikan harga pada awal Juni terutama menjelang Ramadan ini. Adapun kenaikan harga sayur mayur di pasar lelang yang memasok sayur ke DKI Jakarta, Bogor, Tanggrang, dan Bekasi itu mengalami kenaikan 5-10 persen.

"Penyebab kenaikan harga itu lebih karena permintaan mulai meningkat. Bukan karena faktor pupuk atau pendistribusian. Kalau pupuk tidak mempengaruhi harga sayur. Pendistribusian pun sudah lancar saat ini," ujar Fatah 

Fatah mengatakan, meski mengalami kenaikan 5 hingga 10 persen, namun harga eceran di pasar tradisional masih terbilang normal. Hanya beberapa jenis sayur tertentu yang terlihat mencolok harganya akibat mengalami kenaikan.

"Yang mencolok itu harga seledri. Harga eceran Rp 15 ribu per kilonya," ujar Fatah.

Adapun harga sayuran lainnya, yakni bawang daun Rp 6 ribu per kg, wortel Rp 6 ribu per kg, cabai keriting Rp 8 ribu per kg, buncis Rp 7 ribu per kg, kentang Rp 8 ribu per kg, brokoli Rp 25 ribu per kg, dan kol Rp 5 ribu per kilonya.

"Itu harga untuk eceran di pasar tradisional di kota/kabupaten yang sayurannya  dipasok dari sini. Kalau di pasar tradisional di Jakarta berbeda lagi," ujar Fatah. (cis)