Duga Ada Tekanan Politik, Jokowi Nilai Penegak Hukum Melemah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo menduga ada tekanan politik yang mempengaruhi penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya mengawal Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 dengan damai, tanpa fitnah dan kampanye hitam.
"Tidak ada penegakan hukum yang berani. Yang ada didiamkan, jadi yang lain melanjutkan," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi saat menggelar jumpa pers di Holiday Inn, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014).
Pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan sebaiknya aparat penegak hukum tidak terpengaruh oleh tekanan politik atau dari partai politik tertentu. Sebab, pelaksanaan hukum harus tegas.
"Yang melakukan, diambil tanpa takut tanpa ada tekanan dari politik, partai politik," ucap mantan Wali Kota Solo ini.
Terkait relawannya yang kedapatan melakukan fitnah atau kampanye hitam, Jokowi menegaskan sebaiknya aparat kepolisian tidak memandang bulu, dengan cara menangkap relawan itu, meski relawan pemenangan Jokowi-JK.
"Enggak usah pakai mikir, pokoknya harus ditegakkan. Kalau orangnya Jokowi-JK, ambil saja. Kalau dibiarkan kan seperti ini, yang lain akan mengikuti. Kalau saya, ambil dulu, kan nanti yang memutuskan pengadilan. Kalau sudah ada indikasi, ambil! Kalau berani, saya jamin orang akan mikir 1.000 kali untuk mencoba hal yang tidak baik," ucap Jokowi.
- Live Report: Prabowo-Hatta Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah menyiapkan sebanyak 150.000 orang relawannya sebagai saksi saat pemungutan suara di 75.000 unit TPS yang tersebar di Jawa Barat.
- Live Report: Jokowi-Kalla Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo pagi ini, Kamis (3/7/2014) dijadwalkan melakukan penandatanganan Piagam Perjuangan Rakyat di Bandung, Jawa Barat.
July 03, 2014 at 11:36AM