BPR Sulawesi Mandiri Salurkan Rp 10 M Pembiayaan UMKM

BPR Sulawesi Mandiri Salurkan Rp 10 M Pembiayaan UMKM
Tribun Timur/Arny
Direktur Utama PT BPR Sulawesi Mandiri, Dalmasius Panggalo. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Arny

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Manajemen PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sulawesi Mandiri menyiapkan dana Rp 10 miliar untuk program pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahun ini. Angka tersebut jauh lebih besar dari penyaluran tahun lalu berkisar Rp 2 miliar.

"Tahun ini, penyaluran pembiayaan UMKM menjadi fokus kami. Kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk kepentingan kelanjutan usaha atau di bidang konsumtif," kata Direktur Utama PT BPR Sulawesi Mandiri, Dalmasius Panggalo, saat ditemui di kantornya Jl AP Pettarani, Jumat (28/2/2014).

Sejumlah pengusaha yang menjadi nasabah antara lain puluhan peternak ayam.

"Kami biasanya memberikan dana kepada peternak yang ingin mengembangkan usahanya. Utamanya dana untuk memperbesar kandang ternaknya," jelasnya.

Pihaknya saat ini memberikan kemudahan dan terbuka untuk masyarakat yang memiliki usaha minimal berjalan selama satu tahun dengan pembukuan keuangan yang baik.

Dia menjelaskan program untuk UMKM dituangkan dalam produk Kredit Multi Guna. Solusi finansial ini ditawarkan dengan plafond maksimal 70 persen mulai Rp 5 juta hingga Rp 500 juta per debitur dengan tenor 1 hingga 5 tahun.

Penerapan bunga satu persen per bulan menjadi andalan pihak BPR dibawah induk perusahaan PT Japfa ini.

"Terkait agunan, bervariasi boleh Surat Bukti Pembelian Kendaraan Bermotor (BPKB), surat kepemilikan tanah dan lainnya," kata dia.

Dal, sapaan akrab Dalmasius, meminta kepada pihak OJK senantiasa mengawal kelancaran sistem jasa keuangan untuk pihak bank.

"Kami bersyukur dengan keberadaan OJK, kami senantiasa mengawal dan memeriksa jalan perusahaan. Ketimbang kami harus membayar akuntan publik untuk memeriksa keadaan perusahaan," katanya.

Terkait wacana penerapan iuran sekitar 0,03 persen dari total aset yang akan disetor ke pihak OJK, dia dengan lantang menyatakan sepakat.

"Angka tersebut setidaknya masih bisa kami atasi. Saat ini kami mengelola aset sekitar Rp 30 miliar, maka kami hanya aakan membayar Rp 30 juta. Masih bisa diatur lah," katanya. (nie)



March 01, 2014 at 08:01AM

Leave a Reply