Feby Minta Ganti Rugi Rp 10 Juta Saat Giginya Rontok Dipukul Ido

Feby Minta Ganti Rugi Rp 10 Juta Saat Giginya Rontok Dipukul Ido
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus Feby Lorita (31).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah melakukan rekonstruksi kasus Feby Lorita (31), yang jasadnya dibuang dalam mobilnya Nissan March di TPU Pondok Kepala Duren Sawit Jakarta Timur.

Dalam rekonstruksi yang dilakukan di empat TKP berbeda tersebut, terkuak kisah-kisah pembantaian yang dilakukan tersangka Asido April P Simangunsong alias Ido terhadap Feby.

Dalam rangkaian rekonstruksi itu diketahui, sebelum nyawa Feby dihabisi, tersangka Ido sempat membawa Feby berputar keliling kota hingga ke daerah Puncak, Ciawi, Bogor menggunakan mobil Nissan March milik Feby.

"Habis saya bertemu Feby di Cawang, saya masuk mobil dan mengemudikan mobil keliling kota. Dalam perjalanan, saya memukul Feby di leher dan juga wajah sampai gigi dia rontok," ucap Ido.

Adanya pemukulan itu imbas dari cekcok keduanya disaat Ido mengungkapkan perasaan cintanya pada Feby. Lantaran giginya copot, Feby meminta Ido mengganti giginya yang copot seharga Rp 10 juta.

Ido pun menyanggupinya lalu mengajak Feby ke rumah keluarganya di Citayam, dengan alasan akan mengambil uang tersebut di rumah kakaknya.

"Saya bawa dia mutar-mutar untuk ulur waktu. Sebelum ke Citayam, saya bawa dia lewat Tol Jagorawi terus keluar Gadog. Kami juga sempat berhenti dan beli minum serta membersihkan darah Feby," kata Ido.

Ido mengaku membawa Feby hingga ke Jawa Barat untuk mengulur waktu karena Feby terus mendesak Ido untuk dipertemukan dengan keluarga Ido, sebagai saksi ketika penyerahan uang Rp 10 juta.

Sampai akhirnya, Ido dan Feby menuju ke rumah keluarga tersangka di Puri Citayam II Blok DI No 2 RT7/22 Bojong Gede, Citayam, Bogor. Disanalah nyawa Feby berakhir.

Usai mengeksekusi Feby, Ido ternyata sempat menangis sambil memandangi foto ayahnya, Hasir Simangunsong.

"Saya nangis setelah membunuh dia sambil lihat foto ayah saya. Saya tersadar setelah saya menusuk korban, dan tiba-tiba nangis. Saya menyesal dan langsung melempar pisau," ungkap Ido.



February 28, 2014 at 08:31AM

Leave a Reply