TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli berharap konvensi rakyat dapat menghasilkan pemimpin alternatif, yang dapat menghasilkan pemimpin baru, yang bisa memecahkan masalah kebangsaan.

Dalam konfrensi pers di kantor Ihza & Ihza, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014), Rizal mengatakan permasalah di Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan politik kian hari kian pelik.

"Sehingga Indonesia sungguh dan amat sangat memerlukan pemimpin-pemimpin yang bisa jadi bagian solusi, problem solver," katanya.

Indonesia menurutnya tidak butuh pimpinan yang modalnya pencitraan, yang jauh dari kemampuan menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

Sayangnya konvensi yang dilakukan partai politik, tidak menghasilkan pemimpin yang didambakan masyarakat. Pasalnya dengan sistem oligarki dan oligopuli yang diterapkan di Indonesia, sudah hampir pasti yang akan muncul adalah wajah lama.

"Pemainnya itu-itu saja, 'elu lagi elu lagi', dalam bidang ekonomi dan itu merugikan konsumen, karena rakyat tidak diberikan yang terbaik," tuturnya.

Oleh karena itu lah ia berharap banyak dari konvensi yang awalnya digagas mantan Wakil Ketua Komnas HAM, Salahudin Wahid.

Rizal Ramli dalam konvensi tersebut tercatat sebagai salah seorang peserta. Selain Rizal peserta lainnya adalah Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, Bupati Kutai Timur, Isran Noor, President The Jappanese Study Center For The Indonesia Progress, Anni Iwasaki, pemilik kelompok usaha Blossom Grup, Ricky Sutanto, mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta, Tonny Ardie, dan akademisi Sofyan Siregar.