Presiden SBY Buka Pertemuan Setingkat Menteri Asia Timur

Presiden SBY Buka Pertemuan Setingkat Menteri Asia Timur
Tribun Timur/Sanovra JR
Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) pada masa Orde Baru yang juga Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Mayjen TNI (Purn) Tiopan Bernhard Silalahi (kiri) mendampingi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono saat berkunjung ke Baruga Pak Letnan di Desa Taulan, Kecamatan Kabere, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2/2014). Baruga Pak Letnan merupakan bekas markas pasukan TB Silalahi pada operasi Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri) untuk menumpas DI/TII Kahar Muzakar pada sekitar tahun 1962-1965. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membuka The 2nd Conf on Coopr Among East Asian Countries for Palestinian Develop (CEAPAD II) di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Sabtu (1/3/2014).

Berdasarkan agenda Presiden yang diterima Tribunnews.com, acara akan dimulai pukul 10.00 WIB.

Forum ini digelar untuk semakin meningkatkan kontribusi negara-negara peserta terhadap upaya pembangunan nasional Palestina, terutama melalui program-program peningkatan kapasitas.

Dalam pelaksanaannya kali ini, CEAPAD akan diketuai bersama oleh Palestina, Jepang dan Indonesia. Presiden SBY direncanakan akan menyampaikan pidato pembukaan forum tersebut.

Pertemuan CEAPAD II merupakan pertemuan setingkat menteri negara-negara Asia Timur (ASEAN plus Jepang, Cina, Korea) dan mitra pembangunan lainnya.

Dijelaskan dalam rilis Kemlu, kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah CEAPAD II pada 2014, merupakan penegasan atas dukungan dan bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap Palestina. Selain itu, ini memperjelas posisi Indonesia di antara negara-negara Asia Timur sebagai salah satu aktor utama yang konsisten menyuarakan perjuangan Palestina.

Bagi Indonesia, penyelenggaraan CEAPAD II dihadiri Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah. CEAPAD II akan dihadiri 31 negara undangan yang terdiri 13 negara peserta, 5 organisasi internasional, dan 13 observer. Antara lain, Amerika Serikat, Australia, Norwegia, India, Uni Eropa, Quartet Office, serta sejumlah negara dari Timur Tengah. (andri malau)



March 01, 2014 at 10:02AM

Leave a Reply