TRIBUNNEWS.COM,SITUBONDO - Belasan mahasiswa yang tergabung Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Situbondo, mengelar aksi unjuk rasa, Senin (01/09/2014).

Mereka menilai Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, telah gagal memimpin dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Situbondo.

Para aktivis menggelar aksi long mach dimulai dari kantor Pemkab Situbondo dan di lanjutkan ke Pendopo Kabupaten serta ke kantor DPRD Situbondo.

Selain membawa poster, para mahasiswa juga melakukan triatrikal sebagai bentuk keterpurukan masyarakat miskin yang ada di situbondo.

Salah seorang mahasiswa mengaku sengaja turun ke jalan, karena selama empat tahun ini bupati  telah gagal memimpin Situbondo.

"Banyak yang disampaikan oleh bupati, tapi itu semua tidak pernah diselesaikan," ujar Hadiyanto, disela aksi di depan kantor DPRD Situbondo.

Salah satunya, kata terkait dunia pendidikan yang masih belum merata ke tingkat kepedesaan yang terpencil.
Sedangkan yang kedua, masaalah biaya kesehatan yang masiih kurang memihak terhadap warga miskin.

Yang lebih parah masalah sosial, dimana angka  kemingkinan di perkotaan dan di pedesaan  dibilang masih sangat tinggi.

"Kami sepakat banyaknya persoalan yang terjadi di situbondo, bahwa bupati situbondo telah gagal," kata Hadiyanto.

Tak hanya itu, dalam aksinya para mahasiswa PMII ini juga menolak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, karena masyarakat akan semakin terpuruk.

Menanggapi aksi mahasiswa, Ketua DPRD Situbondo, Bashori Sanhaji mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi keinginan masyarakat menolak rencana kenaikan BBM tersebut.

"Kami  setuju apa disampaikan mahasiswa. Kami nanti akan menyuarakan menolakn kenaikan BBM itu. Kalau perlu sampai ke tingkat pusatn" kata Bashori Sanhaji dihadapapan pengunjuk rasa.