KPK Nilai TNI Belum Transparan

KPK Nilai TNI Belum Transparan
Warta Kota/henry lopulalan/henry lopulalan
KARTEL RASKIN - Pimpinan KPK Busyro Muqoddas dalam jumpa pres selesai pemaparan hasil kajian bersama dengan lembaga-lembaga negara soal Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau yang dikenal dengan program Raskin di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/4). KPK menemukan kartel dan penyimpangan penyaluran raskin. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum transparan dalam sejumlah pengadaan.

Seharusnya, terang dia, TNI harus lebih membuka diri dalam upaya membenahi diri. "Masih perlu ditransparansikan, banyak hal yang masih perlu (ditransparansikan)," kata Busyro, Minggu (31/8/2014).

Menurut Busyro, transparansi di tubuh TNI tak bisa berjalan sendiri. Busyro menerangkan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan DPR, harus seirama dalam membuat TNI transparan dalam pengadaan. "Iya, harus itu," ujarnya.

Jika masih susah, lanjut dia, KPK bisa membantu TNI untuk transparan dalam pengelolaan anggaran dan pengadaan. "Karena KPK juga punya kewenangan untuk men-trigger, dan fungsi trigger mechanism itu bisa masuk ke aspek pencegahan," imbuhnya.



August 31, 2014 at 12:32PM

Leave a Reply