Bawa DPD Lebih Inovatif, Oesman Sapta Dijagokan jadi Ketua DPD

Bawa DPD Lebih Inovatif, Oesman Sapta Dijagokan jadi Ketua DPD
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang (kiri) memakaikan topi caping tanda dukungan kepada capres Joko Widodo saat acara hari jadi HKTI ke 41 di Jakarta Selatan, Senin (16/6/2014). HKTI versi Oesman Sapta ini mendukung pasangan Jokowi-JK karena mampu memperbaiki kesejahteraan petani di Indonesia. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 132 senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019 akan mengucapkan sumpah/janji anggota Rabu (1/10/2014). Di saat yang sama, mereka juga akan memilih pimpinan DPD RI yang terdiri dari seorang ketua dan dua wakil ketua.

Nama senator asal Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang, pun kian mencuat dan digadang bakal memimpin DPD RI selama 5 tahun ke depan. Dukungan terhadap Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu terus mengalir. Salah satunya datang dari senator asal Bali Kadek Arimbawa.

Menurutnya, Oso layak memimpin DPD RI karena merupakan figur yang bersih dari ketergantungan, tegas, berani, dan berpengalaman.

"Saya percaya Oso mampu membawa DPD lebih kreatif dan inovatif. Sehingga peran kami lebih terasa di masyarakat," kata Kadek kepada wartawan, Selasa (30/9/2014).

Dia berharap, pimpinan DPD RI periode 2014-2019 bisa membangun secara konstruktif terhadap pemerintah, dan mampu menguatkan lembaga secara internal.

"Pencapaian DPD RI periode 2009-2014 dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Masih begitu banyak yang harus ditingkatkan dengan sikap yang agresif," katanya.

Sementara itu, dukungan terhadap Oso juga datang dari anggota DPD RI asal Aceh Ghazali Abas Adan.

Senator asal wilayah barat Indonesia itu mengatakan, DPD harus aktif menjadi ujung tombak pembangunan demi kepentingan daerah. Sebagai senator yang dipilih langsung oleh rakyat, sejatinya DPD mengambil peran lebih banyak memajukan daerah.

"Saya yakin Oso punya kepentingan dan semangat yang kuat untuk memajukan daerah. Jangan lupa juga, Oso tak punya ketergantungan terhadap pihak manapun. Kedepan harus seperti itu," kata Ghazali.

Hal senada juga disampaikan senator terpilih asal wilayah timur Indonesia Abraham Liyanto. Senator dari Nusa Tenggara Timur itu menilai Oso adalah tipe pemimpin berani dan berpengalaman.

"DPD butuh sosok berani dan untuk mendobrak hegemoni DPR," terang Abraham.

Didukung sejumlah kolega, Oso tak mau bungah. Ia mengaku, tak mau berandai-andai menjadi ketua lembaga perwakilan daerah itu.

"Insya Allah kalau sehat dan orang percaya, dan itu adalah amanah bagi saya," katanya.



October 01, 2014 at 05:25AM

Leave a Reply