Harga Cabai Kian Meroket

Harga Cabai Kian Meroket
Tribunnews/Herudin
Pedagang menyusun cabai di kiosnya di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2014). Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo memperkirakan akan terjadi deflasi pada bulan April 2014. Deflasi terjadi dikarenakan turunnya sejumlah harga komoditas seperti cabai dan harga makanan lainnya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM.CIAMIS, - Empat hari menjelang hari raya Iduladha, harga berbagai  jenis cabai di tingkat petani di sentra sayur mayur Sukamantri Ciamis naik tajam. 

Harga cabai merah keriting yang seminggu lalu masih Rp 9.000 per kg pada Selasa (30/9/2014) sudah  naik dua kali lipat jadi Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kg. Cabai besar TW juga naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 20.000 per kg. Berikut cabai lokal tanjung naik dari Rp 15.000 jadi Rp 22.000 sampai Rp 25.000 per kg. Harga yang stabil di tingkat petani hanya cabai rawit yang tetap Rp 12.000 per kg.

"Yang stabil memang cabai rawit dan tomat. Cabai rawit masih kisaran Rp 12.000 berikut tomat Rp 3.000 sekilo," ujar Ketua Gapoktan "Karangsari" Desa Cibeureum Sukamantri yang juga Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Cabang Ciamis, Pipin Arif Apilin kepada Tribun, Selasa (30/9/2014).

Meroketnya  harga berbagai jenis cabai ini tidak hanya karena meningkatnya permintaan menjelang Iduladha, tapi juga karena semakin berkurangnya pasokan cabai dari sentra sayur mayur. Seperti di Sukamantri  hanya sekitar 10 sampai 15 hektare kebun cabai yang masih panen. Itu pun kebun sisa panen  target hari raya Idul Fitri lalu. 

"Dari tanaman cabai  seluas 140 hektare dengan target  panen pada Idulfitri lalu, sampai minggu ini masih ada sisa kebun masih panen sekitar 10 sampai 15 hektare. Sementara hasil tanam pascalebaran lalu baru akan panen awal November nanti," katanya.

Dengan terbatasnya areal tanaman cabai yang masih siap panen tersebut, kata Pipin, dengan sendirinya pasokan ke pasar-pasar terutama pasar induk yang disuplai dari Sukamantri menurun drastis. "Akibat menurunnya pasokan ini yang paling memicu kenaikan harga cabai. Belum lagi bakal meningkatnya permintaan menjelang Iduladha ini," ujar Pipin.

Lazimnya setiap lebaran haji, jenis cabai yang paling banyak dicari konsumen adalah cabai merah keriting, cabai lokal, dan cabai TW. "Kalau cabai rawit agak kurang, makanya harga cabai rawit saat ini cenderung stabil," katanya.    

Naiknya harga cabai ditingkat petani kata Pipin tentu akan memicu kenaikan harga di tingkat eceran. Di pasar Ciamis harga cabai TW sudah Rp 45.000 per kg. "Satu onsnya sudah Rp 5.000. Isinya lihat cuma lima butir cabai, jadi satu bijinya Rp 1.000. Apalagi nanti pas lebaran haji, harga cabai tentu bakal tambah mahal," keluh Yanti, warga Kertasari Ciamis. (sta) 



October 01, 2014 at 05:34AM

Leave a Reply