Peluang Investasi Jepang 900 Miliar Dolar AS

Peluang Investasi Jepang 900 Miliar Dolar AS
Foto Kyoto Shimbun
SBY sedang dianugerahi selendang penghargaan gelar Doktor Kehormatan Universitas Ritsumeikan, Jepang, Senin (29/9/2014).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rektor Ritsumeikan University Profesor Kiyofumi Kawaguchi, memuji pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Prestasi pembangunan ekonomi dan demokratisasi di Indonesia dianggapnya sangat berhasil baik dilakukan SBY selama kepemimpinannya sepuluh tahun terakhir ini.

"Kami memuji prestasi pembangunan ekonomi dan demokratisasi di Indonesia. Prestasi SBY sangat baik sehingga itulah yang menjadi landasan kami memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada SBY. Kami juga menganggap SBY berhasil mengangkat Indonesia dan membawa Indonesia keluar dari berbagai tantangan dan krisis, seperti finansial 2008, tsunami dan perdamaian di Aceh. SBY juga menyelesaikan dengan baik persoalan Papua, demikian pula berkontribusi besar dalam isu-isu perdamaian dan demokrasi. Hal ini sesuai dengan filosofi pendidikan di Universitas Ritsumeikan, yakni perdamaian dan demokrasi," kata Kiyofumi, Senin (29/9/2014) dalam acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di ruangan Nakagawa Hall, Kampus Suzaku, Universitas Ritsumeikan, diawali pembacaan curriculum vitae (CV) Presiden SBY yang dilakukan Dr Kiyofumi.

Upacara penganugerahan dihadiri sekitar 400 orang dari mahasiswa dan fakultas. SBY berharap pengembangan lebih lanjut dari hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia dapat lebih baik lagi di masa depan.

Penyajian doktor kehormatan yang ke-39 tersebut diharapkan oleh Kiyofumi dapat memberikan dukungan kegiatan pendidikan kepada anak-anak setempat.

Kawaguchi Kiyoshi berbicara tentang kepemimpinan yang telah dilakukan SBY selama ini, seperti mengatasi krisis mata uang Asia dan gempa bumi Sumatera.

"Tantangan memang sangat banyak, tetapi SBY berhasil menghadapinya dengan baik. Oleh karena itu Kawaguchi melihat Indonesia tampaknya telah menjadi sebuah bangsa baru dan kuat," katanya dalam upacara presentasi, menyerahkan ijazah kepada SBY.

Sedangkan SBY berharap bahwa banyak siswa internasional yang belajar di Ritsumeikan, "Saya pikir adalah kehormatan besar bagi kami dapat memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia," ujar SBY.

Bagi Indonesia saat ini, menurut SBY, ada peluang investasi dari Jepang sebesar 900 miliar dolar AS dari sedikitnya 17 pengusaha Jepang yang bertemu Presiden di Hotel Ritz-Carlton, Kyoto kemarin sore.

Para pengusaha itu, di antaranya, Presiden JAPINDA yang juga mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, Vice Chairman Kansai Economic Federation/Chairman of the Board Panasonic Corporation Masayuki Matsushita, Yoshio Tateisi (Chairman Kyoto Chamber of Commerce and Industry/Honorary Chairman OMRON Corporation), Naoki Kuroda Vice President JAPINDA/Chairman INPEX Corporation), dan Minoru Furukawa (Vice Chairman of Osaka Chamber of Commerce and Industry/Chairman & CEO Hitachi Zosen Corporation, Masanori Mitsui (President Daihatsu Motor Co. Ltd), Takashi Okuda (Chairman Sharp Corporation), Yasumori Ihara (Executive VP & Board Member Toyota Motor Corp), dan Akio Ogura (Chairman of the Board Bando Chemical Industry).

Hadir pada kesempatan itu, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Dubes RI untuk Kekaisaran Jepang Yusron Ihza Mahendra, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi, dan Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN) Emil Salim, Mendikbud Muhammad Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha.

Dari pihak Jepang, Ketua JAPINDA yang juga mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Ketua Yayasan Ritsumeikan Toyo'omi Nagata ikut hadir.



September 30, 2014 at 07:23AM

Leave a Reply