Akbar Akui Masih Terlalu Dini Pertanyakan Kesediaannya Dampingi Jokowi

Akbar Akui Masih Terlalu Dini Pertanyakan Kesediaannya Dampingi Jokowi
M Zulfikar/Tribunnews.com
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, memberikan pendapat dan penjelasan ke pers di sela Rapimnas V Golkar, di Hotel JS Luwansa, Sabtu (23/11/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung mengaku bersedia dipinang partai lain sebagai calon wakil presiden. Namun, Akbar belum menetapkan kriteria seperti apa calon presiden yang ia harapkan untuk dampingi.

Kepada wartawan di kediamannya di Jalan Purnawarman, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Senin (31/3/2014), Akbar mengatakan soal kriteria, hal itu akan dibahas setelah pemilihan legislatif (Pileg) 9 April mendatang. "Saya rasa terlalu dini mendahului (Pileg), karena toh pada akhirnya rakyat yang harus memilih, kita akan ketahui setelah pileg," katanya.

Soal kemungkinan ia mendampingi Ketua Umum Partai Golkar yang sudah ditetapkan sebagai calon presiden dari partai berlambang beringin itu, Aburizal Bakrie (ARB), Akbar mengaku tidak mengharapkan itu. Ia berpendapat ARB lebih baik didampingi calon presiden dari luar partai.

"Siapa itu, masih dipertimbangkan, pernah disebut Pramono Edhie, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, tapi itu baru wacana," ujarnya.

Saat ditanya kesediaannya bersandingan dengan Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko "Jokowi" Widodo yang diprediksi banyak orang memenangkan pemilihan umum (Pemilu), akbar pun menjawab belum waktunya hal itu ditentukan.

"Saya menyatakan kesediaan saja, karena Jokowi sudah resmi, bilamana pada waktunya tentu PDIP membahas itu, (saat ini) terlalu dini (untuk menentukan)," tuturnya.



March 31, 2014 at 04:19PM

Leave a Reply