PDIP: Sindiran Puisi Bukti Pengecut dan Miskin Konsep

PDIP: Sindiran Puisi Bukti Pengecut dan Miskin Konsep
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Politisi Senayan dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari berkunjung ke Redaksi Tribunnews.com. Jakarta. Kamis (30/1/2014) kunjungan Eva Kusuma Sundari melakukan livechat dengan pembaca tribunnews.com, serta diskusi berbagai perkembangan politika di Indonesia. (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tidak akan terpengaruh dengan serangan maupun sindiran melalui puisi dan sajak. Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, mengatakan pihaknya tetap dingin melihat sindiran-sindiran tersebut.

"Itu luapan emosi yang tidak tercapai maunya. Mereka lalu menggunakan sindiran. Tapi masyarakat menilai itu pengecut. Lempar batu sembunyi tangan," kata Eva ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (30/3/2014).

Eva mengatakan partai berlambang Banteng itu tidak akan terpancing menyerang balik. Sebab, sindiran-sindiran itu membuktikan pihak lain miskin konsep. "Mereka miskin konsep, ini jadi bagian dari pendidikan politik, rakyat cerdas," tuturnya.

Eva mengatakan bila PDIP menyerang maka pihak lawan dapat berkelit. Pasalnya, sindiran itu tidak spesifik menyebut nama atau partai yang dituju.

"Kita tidak layani serangan pengecut. Saya melihat serangan ini karena sosok Jokowi yang saat ini dalam posisi mengancam calon presiden lain," tuturnya.



March 30, 2014 at 04:08PM

Leave a Reply