MH370 : Pesawat Selandia Baru Lihat Objek di Lokasi Pencarian Baru

Pesawat militer Selandia Baru menemukan objek baru Jum’at sore (28/3) dalam operasi pencarian pesawat Malaysia Airline MH370, pasca operasi pencarian digeser ke lokasi yang lebih dekat dengan pesisir Australia Barat.

Pesawat Orion milik Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF)  berhasil melihat objek baru selama operasi pencarian MH370 Jum’at sore(28/3). Namun Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan penemuan itu masih perlu dikonfirmasikan oleh kapal laut dan proses itu akan dilakukan pada Sabtu besok (29/3).

Sementara itu, keluarga dari penumpang MH370 asal China menuntut pemerintah China melakukan penyelidikan independen mengenai hilangnya pesawat yang membawa anggot keluarga mereka.

Pihak keluarga penumpang MH370 asal China menulis surat kepada utusan khusus pemerintah China di Kuala Lumpur, mereka mengecam penanganan pencarian pesawat yang dilakukan Malaysia, dan mendesak pemerintah Cina untuk mendirikan kantor investigasi sendiri.

Surat itu disampaikan oleh komite yang dibentuk oleh keluarga para penumpang mulai berdiskusi dengan pangacara mengenai kemungkinan melayangkan gugatan hukum kepada pihak Malaysia Airline.

Dalam jumpa persnya Jum’at sore, Menteri Transportasi Malaysia membela tindakan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintahnya dengan mengatakan kalau penyelidikan yang mereka lakukan tidak ada perbedaan dengan penyelidikan kasus kecelakaan pesawat pada umumnya.

"Saya pikir, seperti saya katakan dalam konferensi pers sebelumnya kami, tidak peduli apa yang telah dikatakan dan dilabelkan kepada kami, sejarah akan menghakimi kita sebagai negara yang sudah sangat bertanggung jawab," kata Hishammuddin Hussein.
 
"Kami telah menguatkan bukti bahwa kami telah menerima. Kami telah memastikan bahwa tidak ada batu yang terlewat."

Sebelumnya pada Jum’at (28/3) wilayah pencarian dialihkan setelah temuan kredibel mengindikasikan kalau pesawat tidak terbang terlalu jauh ke arah selatan Samudera Hindia seperti dugaan semula.

AMSA mengatakan Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, pencarian akan bergeser lebih dekat ke pesisir Australia Barat berdasarkan analisis lebih jauh atas data yang diperoleh antara Laut China Selatan dan Selat Malaka sebelum kontak radar terputus.

Informasi tersebut, yang diberikan oleh tim investigasi internasional di Malaysia, mengatakan, pesawat itu terbang dengan kecepatan lebih tinggi dari yang diperkirakan semula, yang berarti meningkatkan penggunaan bahan bakar dan mengurangi jarak yang dapat ditempuhnya

10 pesawat dan enam kapal telah dikirim ke lokasi pencarian yang baru, 1100 kilometer di timur laut zona pencarian sebelumnya.

Menurut Biro Keselamatan Transportasi Australia, informasi itu menunjukkan, pesawat tersebut terbang hampir dengan kecepatan yang tetap".

"Informasi yang diberikan oleh tim investigasi internasional merupakan petunjuk paling kredibel sejauh ini," kata Martin Dolan dari Australian Transport Safety Bureau.

Namun, katanya, informasi ini perlu terus disesuaikan dengan lamanya waktu sejak pesawat itu hilang dan kemungkinan pergeseran kepingan-kepingan pesawat yang mengapung di permukaan laut.

Josh Young dari AMSA mengatakan area pencarian baru akan memungkinkan tim pencari punya waktu yang lebih banyak di lokasi pencarian karena jaraknya lebih dekat dengan Perth.

Sementara itu Menteri Transprortasi Hishammuddin menekankan kalau area pencarian baru itu menunjukan sulitnya operasi pencarian yang dilakukan.

"Saya hendak mengulangi kembali pernyataan pihak Australia kalau sekarang pencarian dilakukan di area yang baru, meski demikian upaya pencarian sekarang lebih fokus dari sebelumnya,  dan masih cukup luas, dan kondisi pencarian yang  baru lebih mudah dibandingkan sebelumnya namun tetap penuh tantangan,” kata Hishammuddin.



March 29, 2014 at 06:00PM

Leave a Reply