Pengelola Hotel Asal Inggris Segera Masuk Indonesia

Pengelola Hotel Asal Inggris Segera Masuk Indonesia
hotukdeals.com
Premier Inn 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bisnis hotel yang masih terus tumbuh di pasar domestik bikin 'ngiler' pengelola hotel manca negera. Terbaru, pengelola hotel asal Inggris, Premier Inn bersiap mengepakan sayap bisnis di Tanah Air.

Anak usaha Whitbread PLC ini langsung membidik tujuh kota besar di Indonesia sebagai target pasar. Mulai 2015 sampai 2015, perusahaan ini menargetkan bisa mengelola 10 hotel berlabel Premier Inn.

Menurut Erik van Keulen, Senior Vice President Development Premier Inn Asia Pasifik, pihaknya menargetkan bisa mengelola 1.425 kamar hotel kategori bujet hotel atau bintang tiga di akhir 2016. :Untuk saat ini Premier Inn hanya mengelola saja," katanya, Kamis (30/10/2014).

Untuk merealisasikan rencana ini, Premier Inn bekerja sama dengan tujuh pengembang lokal. Tanpa menyebut identitas, Erik menjelaskan para pengembang tersebut merupakan pengembang lokal dan nasional.

Ia berharap, bila bisnis kelolaan hotel ini moncer, tak tertutup kemungkinan Premier Inn tak sekedar menjadi pengelola hotel saja. Tapi juga menjajaki kerjasama bisnis dengan para pengembang tersebut. "Rencananya setelah resmi buka, mau joint venture dengan pengembang tersebut," timpal dia tanpa merinci lebih lanjut.

Adapun tujuh kota yang dibidik Premier Inn adalah Bali (Jimbaran, Benoa, Denpasar) dengan total 412 kamar, Yogyakarta (136 kamar), Surabaya (167 kamar), Makasar (186 kamar), Samarinda (147 kamar), Bogor (129 kamar) dan Jakarta (Bandara dan Mampang Prapatan) dengan total 275 kamar.

Saat ini sudah ada dua hotel Premier Inn yang tengah tahap pembangunan, yaitu Premier Inn Bali Jimbaran sejak Maret 2014 dan Premier Inn Yogyakarta mulai Juni 2014. Kedua hotel ini siap beroperasi di kuartal tiga 2015.

Setelah itu, gilirian Premier Inn di Denpasar, Surabaya, dan Makasar siap dibuka di kuartal I-2016. Kemudian pada kuartal II-2016 giliran Premier Inn di Samarinda, Benoa Bali dan Bogor yang beroperasi. Yang terakhir pada Q3 dan Q4 2016 yakni di Bandara dan Mampang Prapatan Jakarta

Menurut Linda Halim, Head of Sales and Marketing Premier Inn Indonesia, pihaknya juga mengucurkan dana sekitar US$ 40.000 sampai US$ 50.000 per kamar di bisnis ini. "Targetnya, di 2018 kami punya 5.000 kamar," katanya sambil berharap kontribusi bisnis di Indonesia bisa mencuil 10% pendapatan Premier Inn secara global dalam jangka panjang. (Namira Daufina)



October 31, 2014 at 09:06AM

Leave a Reply