TRIBUNNEWS.COM, JAkARTA - Golkar kubu Aburizal Bakrie membantah Akbar Tandjung mundur dari posisi Ketua Dewan Pertimbangan. Kabar itu berhembus saat muncul wacana rekonsiliasi antara Golkar kubu Ical dengan Agung Laksono.

"‎Saya katakan itu hanya rumor bukan berita sesungguhnya bahwa AT (Akbar Tandjung) ketua Dewan Pertimbangan inginkan muara dari perselisihan dua kubu ini islah yang diinginkan beliau," kata Ketua DPP Golkar versi Munas Bali Tantowi Yahya di Jakarta, Sabtu (31/1/2015).

Tantowi mengatakan hal itu juga diinginkan oleh mayoritas kader partai berlambang pohon beringin itu. Menurutnya, konflik yang terjadi saat ini diselesaikan secara bermusyarah.

Rapat islah itu telah dilakukan sebanyak empat kali di kantor DPP Golkar, Slipi. Tantowi mengakui kubu Munas Bali khawatir tidak ada tenggat waktu penyelesaian. Padahal permasalahan di internal partai cukup banyak.

"Administrasi kepartaian, tugas kepartaian seperti Pilkada," katanya.

Alasan itulah yang membuat Golkar mengambil langkah hukum melalui gugatan di pengadilan. Tantowi mengatakan langkah itu diambil untuk mencari kepastian hukum. "Maka segala sesuatu terang baik buat semuanya," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi I itu juga mengakui Akbar Tandjung menginginkan islah dibandingkan lewat pengadilan. Tantowi pun menegaskan kembali kabar Akbar Tandjung mundur hanyalah Isu belaka.

"Saya belum pernah dengar, dan dapat konfirmasi itu tidak benar," ujarnya.