TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – OnePlus sepertinya tak mau berlama-lama mengandalkan sistem operasi Android besutan Cyanogen. Ke depannya, perangkatnya bakal mengadopsi sistem operasi racikan sendiri.

Menariknya, OnePlus mengembangkan dua sistem operasi sekaligus, yakni OxygenOS dan H2OS. Namanya sengaja mengambil simbol kimia dari unsur udara dan air. Sayangnya, sistem operasi berlabel H2OS hanya akan berlaku di Tiongkok saja.

"OxygenOS akan menjadi ROM yang digunakan di pasar global dan H2OS khusus di pasar Tiongkok," terang Bridget Hickey, Communication Manager OnePlus dalam e-mail ke Tribunnews.com, Jumat (30/1/2015).

Bridget sama sekali tak mengungkap informasi lebih jauh tentang sistem operasi terbaru itu. Dia hanya membuka agenda pada 12 Februari bakal membuka tabir sistem operasi tersebut.

Pastinya, OnePlus hanya menegaskan sistem operasi hasil pengembangan itu disebut software yang terbuka, dapat disesuaikan, bebas aplikasi "sampah", dan fitur yang tidak perlu.

OxygenOS dan H2OS merupakan jawaban dari OnePlus atas sandungan masalah di India beberapa waktu lalu. Perangkat besutannya sempat dilarang dijual di anak benua itu karena terganjal hak ekslusif sistem operasi yang dibenamkannya.

Micromax, brand lokal, mengajukan gugatan karena merasa sudah memiliki kerjasama eksklusif dengan Cyanogen untuk memasarkan perangkat dengan Android "polos" hasil pengembangan Cyanogen di India.

Di saat bersamaan, OnePlus masuk dengan mengusung sistem operasi sama. Inilah yang jadi dasar Micromax mengajukan perlawanan karena OnePlus telah melanggar hak eksklusif yang didapatkannya langsung dari Cyanogen.