TRIBUNNEWS.COM.YOGYA - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta berupaya terus untuk menjadikan Kota Yogya bebas dari penyakit kusta. Pada peringatan Hari Kusta Sedunia, Dinkes membagikan poster ke sejumlah Rumah sakit dan Puskesmas di Kota Yogya.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Yogya, Endang Sri Rahayu mengatakan sampai saat ini belum banyak ditemukan penderita kusta di Kota Yogya. Hal ini berdasarkan pantauan dari sejumlah Puskesmas dan rumah sakit di Kota Yogya. Kasus penyakit kusta pernah terjadi di Yogya pada 2010, dan itu pun jumlahnya hanya 2-3 orang.

"Kami sampai saat ini masih memantau warga yang keluarganya pernah menderita kusta, agar jangan sampai menulari," ujar Endang, Rabu (28/1/2015).

Saat ini, upaya Dinkes untuk mengatasi penyakit kusta adalah dengan meminta dokter atau perawat khusus di puskesmas yang menangani kusta untuk melakukan deteksi awal. Sehingga harus segera dilakukan pemeriksaan lengkap setiap kali ada warga yang ke puskesmas dengan gejala awal kecurigaan kusta.

"Pasien bisa datang langsung ke puskesmas, karena tim dokter kami sudah diberikan pengetahuan tentang gejala-gejala awal penyakit ini," terangnya.

Selain itu, Endang menuturkan bahwa melalui peringatan Hari Kusta Sedunia ini ia berharap masyarakat menghapus stigma negatif terhadap penderita kusta. "Penyakit kusta bisa disembuhkan, masyarakat tidak boleh mengucilkan," kata dia.

Menurutnya kusta memang bisa menular melalui udara, namun setelah kontak langsung selama puluhan tahun. "Tidak bisa menular melalui kontak kulit," tandasnya.

Pada peringatan Hari Kusta Sedunia, Dinkes Kota Yogya juga membagikan poster dan selebaran ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Harapannya masyarakat semaki tahun tentang penyebaran penyakit kusta.

"Kami sebar poster di 18 Puskesmas dan sejumlah rumah sakit. Ini sebagai bentuk upaya agar Yogya bebas dari kusta," ujarnya. (tribunjogja.com)