Rupiah Masih Berpotensi Melemah Lagi

Rupiah Masih Berpotensi Melemah Lagi
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Petugas menunjukkan dollar AS di salah satu money changer, di Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin melemah hingga menyentuh Rp 12.610 per dolar AS, hal itu disebabkan penguatan dolar hingga spekulasi perusahaan lokal yang melakukan aksi beli dolar sebelum akhir tahun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi belum dapat bergerak leluasa menuju penguatan. Hal ini, seiring masih kuatnya anggapan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) dipercepat.

Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan, tidak jauh berbeda dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pergerakan rupiah pun turut tersengat sentimen dari pertemuan para petinggi The Fed.

"Tampaknya sudah menjadi siklus dimana setiap berlangsungnya pertemuan The Fed maka laju rupiah cenderung turun," ucap Reza, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Menurutnya, pelemahan tersebut diakibatkan pelaku pasar yang lebih memilih untuk mentransaksikan dolar AS, dengan berharap akan adanya kepastian The Fed terhadap pengumuman suku bunganya.

Padahal, Reza melihatnya, belum adanya indikasi perubahan suku bunga The Fed dalam pertemuan kali ini, sebab The Fed masih melakukan penilaian terhadap seberapa kuat perekonomian AS.

"Adanya pertemuan The Fed membuat pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan antisipasi. Tetap berhati-hati terhadap masih adanya potensi pelemahan lanjutan. Rp 12.505 - Rp 12.490 (kurs tengah BI)," tuturnya.



January 29, 2015 at 08:01AM

Leave a Reply