Kepala BNP2TKI Blusukan ke Kampung Nelayan TKI di Taiwan

Kepala BNP2TKI Blusukan ke Kampung Nelayan TKI di Taiwan
Ist
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid saat menemui keluarga korban TKI yang menjadi anak buah kapal Oryong 501 di wilayah Jakarta Utara, Rabu (3/12/2014), malam. Nusron kerap melakukan blusukan melihat dari dekat para TKI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyempatkan blusukan ke kampung nelayan dalam kunjungan kerjanya ke Taiwan.

Hal itu dilakukan Nusron mengingat salah satu sektor yang diminati oleh TKI adalah sektor perikanan, dimana TKI bekerja sebagai ABK Pelaut Perikanan dan bekerja di laut dalam wilayah territorial Taiwan.

Sampai dengan bulan November 2014 jumlah TKI di sektor perikanan di Taiwan ini berjumlah sekitar 8.765 orang dan mereka tersebar di beberapa wilayah di Taiwan, yaitu Keelung, Kaohsiung, Pingtung sampai dengan kepulauan  Penghu.

"Hampir seluruh lokasi pelabuhan di Taiwan terdapat TKI perikanan Indonesia," kata Nusron, dalam keterangannya, Rabu (28/1/2015).

Nusron menceritakan, dalam acara dialog bersama KDEI Taipei dan di Pelabuhan Ba Dou Zi, Kota Keelung, Taiwan, Sekretaris KOMPIT Dwi Tantri dalam kapasitas mewakili puluhan TKI Pelaut perikanan mengaku sering mendapatkan keluhan-keluhan dari teman-teman TKI Pelaut Perikanan.

Mereka, kata dia, juga meminta tolong agar penempatan TKI Pelaut Perikanan dapat ditertibkan cara perekrutannya dan ditingkatkan kesejahteraannya.

Menurut Nusron, Tantri secara rinci menjelaskan bahwa secara umum TKI ABK di Taiwan bekerja dengan jam kerja yang tidak jelas, waktu istirahat yang kurang, tidak layaknya akomodasi serta konsumsi yang disediakan oleh pemilik kapal, dan tidak adanya ganti rugi bagi TKI ABK atas kehilangan barang-barang pribadi.

Halaman123


January 28, 2015 at 09:13AM

Leave a Reply